Liputan6.com, Bandung - Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar mengatakan, studi kelayakan atau feasibility study kereta super cepat Shinkansen Jakarta-Bandung, akan kelar pada Maret 2015.
Studi kelayakan tersebut kini tengah dibahas oleh Japan International Cooperation Agency (JICA), termasuk masalah jalur yang akan melewati Karawang.
"Kita bekerjasama dengan JICA. Maret selesainya," kata pria yang akrab disapa Demiz ini saat ditemui di Gedung Sate, Bandung, Rabu (4/2/2015).
Demiz mengaku sangat bergairah dan menginginkan kereta ini dapat direalisasikan serta digunakan di Indonesia.
Alasannya, selain memiliki sejarah sejak pemunculannya 50 tahun, kereta ini belum sekalipun mengalami kecelakaan. Selain itu dengan kecepatan supernya jarak Jakarta-Bandung bisa ditempuh hanya dalam waktu 37 menit.
"50 tahun tidak pernah ada kecelakaan. Nah, yang ini (Jakarta-Bandung) diperkirakan cuma ditempuh dalam 37 menit. Insya Allah Maret sudah ada kajiannya," tuturnya.
Jika studi kelayakan telah dilakukan dan program yang dicanangkan pemerintah ini dijalankan, Demiz optimis dalam lima sampai enam tahun, kereta cepat ini sudah dapat digunakan sebagai alat transportasi.
"Dan mungkin bukan sekarang, tapi 5 atau 6 tahun ke depanlah. Setelah feasibility study kita lihat apa hasilnya. Kajian oleh JICA gimana. Jadi lihat dulu," pungkasnya. (Okan Firdaus/Ndw)
Studi Kelayakan Kereta Super Cepat Jakarta-Bandung Tuntas Maret
Studi kelayakan atau feasibility study kereta super cepat Shinkansen Jakarta-Bandung, akan kelar pada Maret 2015.
diperbarui 04 Feb 2015, 19:38 WIBDiterbitkan 04 Feb 2015, 19:38 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dzikir Boleh di Mana Saja, Asal Jangan Tempat Ini Kata Buya Yahya
6 Potret Kejadian Apes Menimpa Hewan Ini Lucu tapi Bikin Kasihan
Bunda Corla Marah di Gift Ayam Mukanya Ketutup, Bikin Ngakak Warganet
Mengapa Hari Aids Diperingati Setiap Tanggal 1 Desember? Begini Sejarahnya
Hari AIDS Sedunia 2024, Kenali Bedanya HIV dan AIDS serta Cara Penularannya
Profil Bahlil Lahadalia, Menteri ESDM yang Disorot Terkait Larangan Ojol Pakai Pertalite
Negara Hadir di Kutai Kartanegara, Begini Kebijakan Pemkab Terkait Pendirian Rumah Ibadah
Kate Middleton Ajak Masyarakat Berempati dan Mengakhiri Stigma dalam Pekan Kesadaran Kecanduan
Tarif Impor Donald Trump Bikin Rugi Besar Pabrikan Mobil AS dan Eropa
Sidang Pembelaan Mantan PM Malaysia Najib Razak dalam Kasus 1MDB Akan Digelar Pekan Ini
Media Australia Pertanyakan Keamanan Wisata Bahari di Indonesia Menyusul Kematian 2 Turis Asing di Mentawai dan Maluku
GRIA Telah Bangun 399 Rumah Subsidi hingga Oktober 2024