Liputan6.com, Jakarta - Harga emas dunia menguat pada perdagangan Selasa, 15 April 2025 waktu setempat (Rabu waktu Jakarta). Seiring kenaikan harga emas berdampak terhadap pergerakan saham emiten produsen emas di pasar modal Indonesia.
Mengutip CNBC, Rabu (16/4/2205), harga emas di pasar spot menguat 0,7% menjadi USD 3.232,88 per ounce. Sementara itu, harga emas batangan menyentuh rekor tertinggi USD 3.245,42 pada Senin. Sedangkan harga emas berjangka AS menguat 0,6% menjadi USD 3.245.
Kenaikan harga emas dunia itu mendorong penguatan saham produsen emas pada perdagangan Rabu pekan ini di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang tertekan.
Advertisement
IHSG melemah 0,65% ke posisi 6.400,05. Indeks saham LQ45 susut 0,82% ke posisi 717,24. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan. Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.469,59 dan level terendah 6.3737,79. Sebanyak 331 saham melemah sehingga bebani IHSG. 250 saham mengaut dan 220 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.162.574 kali dengan volume perdagangan 29,2 miliar saham. Nilai transaksi Rp 21,2 triliun. Di pasar negosiasi transaksi saham EXCL mencapai Rp 9,8 triliun. Harga saham EXCL dibuka turun 19,04 persen ke posisi Rp 2.186 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak lima kali.Harga saham EXCL berada di level tertinggi Rp 3.189 dan level terendah Rp 2.350 per saham.
Mengutip data RTI, harga saham ANTM melonjak 3,49% ke posisi Rp 1.925 per saham. Harga saham ANTM dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 1.910 per saham. Harga saham ANTM berada di level tertinggi Rp 1.940 dan level terendah Rp 1.860 per saham. Total frekuensi perdagangan 39.631 kali dengan volume perdagangan 2.578.244 saham. Nilai transaksi Rp 490,8 miliar.
Kata Analis
Saham PSAB melonjak 10,34 persen ke posisi Rp 320 per saham. Harga saham PSAB dibuka naik 8 poin ke posisi Rp 298 per saham. Harga saham PSAB berada di level tertinggi Rp 328 dan level terendah Rp 294 per saham. Total frekuensi perdagangan 22.313 kali dengan volume perdagangan 4.904.617 saham. Nilai transaksi Rp 152,4 miliar.
Saham ARCI naik 4,73 persen ke posisi Rp 310 per saham. Harga saham ARCI dibuka naik enam poin ke posisi Rp 302 per saham. Harga saham ARCI berada di level tertinggi Rp 318 dan terendah Rp 298 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.198 kali dengan volume perdagangan 280.223 saham. Nilai transaksi Rp 8,6 miliar.
Harga saham BRMS naik 2,78 persen ke posisi Rp 370 per saham. Harga saham BRMS dibuka naik enam poin ke posisi Rp 366 per saham. Saham BRMS berada di level tertinggi Rp 374 dan terendah Rp 362 per saham. Total frekuensi perdagangan 17.483 kali dengan volume perdagangan 5.148.440 saham. Nilai transaksi Rp 189,5 miliar.
Pengamat pasar modal Wahyu Laksono menuturkan, harga emas yang terus naik sehingga menembus rekor berdampak terhadap emiten produsen emas. Ia mengatakan, emiten produsen emas ini merupakan emiten dalam jangka panjang yang sangat potensial menarik dan menguntungkan.
"Kecemasan atau ketidakpastian ekonomi global atau bahkan resesi akan cenderung mendukung bullish emas jangka panjang. Jadi wajar jika emiten produsen emas juga ikut naik sesuai tren harga emas,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement
Saham UNTR-MDKA
Namun, ada sejumlah saham emiten produsen emiten emas yang lesu di tengah kenaikan harga emas. Saham UNTR terpangkas 2,63% ke posisi Rp 22.225 per saham. Harga saham UNTR dibuka naik 75 poin ke posisi Rp 22.900 per saham dari sebelumnya Rp 22.825 per saham. Harga saham UNTR berada di level tertinggi Rp 22.900 dan level terendah Rp 22.150 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.418 kali dengan nilai transaksi Rp 97,5 miliar.
Selain itu, saham MDKA terpangkas 1,05% ke posisi Rp 1.415 per saham. Harga saham MDKA dibuka turun lima poin ke posisi Rp 1.425 per saham. Saham MDKA berada di level tertinggi Rp 1.460 dan terendah Rp 1.400 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.636 kali dengan volume perdagangan 791.626 saham. Nilai transaksi Rp 112,9 miliar.
