Liputan6.com, New York - Tak hanya menjadi negara dengan perekonomian terbesar di dunia, Amerika Serikat juga masih menjadi jawara di bidang persenjataan global. Terbukti, hingga tahun ini, AS masih tercatat sebagai eksportir senjata terbesar di dunia.
Selama lima tahun terakhir, AS berhasil mempertahankan posisinya sebagai pedagang senjata terbesar.
Mengutip laman Bloomberg, Senin (16/3/2015), berdasarkan laporan kelompok riset asal Swedia, Stockholm International Peace Research Institute, meskipun ekspor Rusia dan China melonjak sangat pesat, tapi kekuatan penjualan senjata keduanya belum mampu mengungguli AS.
Advertisement
Sementara itu, ekspor Jerman dan Prancis tercatat anjlok. Hebatnya, AS tetap dapat meningkatkan penjualannya ke luar negeri hingga 23 persen dari 2010 hingga 2014 dibandingkan lima tahun sebelumnya.
"AS telah lama melihat ekspor senjata sebagai kebijakan asing besar sekaligus alat keamanan, tapi dalam beberapa tahun terakhir ekspor diperlukan mendorong industri militer AS guna memenuhi kebutuhan produksi," ujar Direktur SIPRI Arms and Military Expenditure Program, Aude Fleurant.
Pada saat yang sama, AS juga harus bergelut dengan pengurangan anggaran pengeluaran militer AS.
Ekspor Rusia meningkat 37 persen. Sementara China, dengan ekspor yang meningkat 143 persen mengungguli Jerman sebagai produsen senjata terbesar dunia. Ekspor Jerman juga jatuh 43 persen dan Prancis berkurang 27 persen.
Bersama, kelima eksportir senjata terbesar dunia itu berjumlah sekitar 74 persen dari total ekspor seluruh senjata di dunia. AS mendominasi sekitar 31 persen dan Rusia mengekspor 27 persen dari total pengiriman senjata asing.
Sementara jajaran lima terakhir dalam 10 besar eksportir senjata adalah Inggris, Spanyol, Italia, Ukraina, dan Israel.
Sementara lima importir senjata terbesar dari 2010 hingga 2014 adalah India, Arab Saudi, China, Uni Emirat Arab dan Pakistan. Impor kelima negara tersebut setara dengan 33 persen dari seluruh dunia. (Sis/Ndw)