ESDM Anggarkan Ratusan Triliun untuk Kembangkan Energi Baru

Dalam waktu 10 tahun anggaran untuk menyubsidi energi fosil mencapai Rp 2.600 triliun.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 14 Apr 2015, 18:02 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2015, 18:02 WIB
Menteri ESDM dan Komisi VII Gelar Rapat Kerja di Senayan
Menteri ESDM Sudirman Said mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Komplek Parlemen, Jakarta, Rabu (08/04/2015). Rapat tersebut diantaranya membahas kenaikan harga BBM, listrik, gas, serta pengelolaan blok Mahakam. (Liputan6.com/Andrian M Tunay)

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menjadikan energi baru andalan masa depan. Sebab itu instansi ini akan meningkatkan anggaran untuk pengembangan energi tersebut.

Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, dalam waktu 10 tahun anggaran untuk menyubsidi energi fosil mencapai Rp 2.600 triliun. Namun ia tak ingin hal tersebut terus berlangsung. Pasalnya, yang akan menjadi prioritras ke depan adalah energi baru.

"Saya minta izin ke Presiden, Kementerian Keuangan saya taruh budget berbeda dari tahun lalu, energi baru di depan, Rp 2.600 triliun berani dikeluarkan untuk bangun energi yang akan habis, kenapa tidak keluarkan ratusan triliun untuk energi masa depan," kata Sudirman, di Jakarta, Selasa (14/4/2015).

Dia mengungkapkan, energi baru yang tak akan habis akan harus dikedepankan. Dengan demikian energi baru tersebut menjadi penjaga ketahanan energi.

"Sehingga kita tidak perlu khawatir akan habis. Itu energi baru kalau nanti kita bersama-sama sepakat bahwa masa depan energi baru tak perlu  habis-habisan, itu lebih menenangkan dari pada terus bergelut soal BBM," tuturnya.

Ia menambahkan, biasanya energi terbarukan menempati urutan terkahir dalam program kerja kementerian ESDM. Hal tersebut sempat membuat kikuk Direktorat Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE) ketikan mendapat anggaran yang besar.

" Ini lucu di kantor saya ketika saya datang dapat Rp 5 triliun, bisa nggak dihabisin untuk energi baru, kawan EBTKE seperti lampiran buku, jadi cara dia mengurus budget malu-malu takut, menurut saya menempatkan energi baru sebagai mainstream, semula energi baru ditempatkan di belakang saya akan tempatkan secara depan," pungkasnya. (Pew/Nrm)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya