Pencatatan Perdana, Saham Mega Manunggal Ditutup Naik 49%

PT Mega Manunggal Property Tbk menetapkan harga saham perdana Rp 585 per saham.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Jun 2015, 18:24 WIB
Diterbitkan 12 Jun 2015, 18:24 WIB
Ihsg
(Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Mega Manunggal Property Tbk, perusahaan bergerak di properti pergudangan mencatatkan kenaikan yang signifikan pada pencatatan saham perdana Jumat (12/6/2015).

Berdasarkan data RTI, saham memiliki kode MMLP ini mencatatkan kenaikan 49,57 persen menjadi Rp 875 per saham. Harga saham MMLP sempat berada di level tertinggi Rp 875 per saham dan terendah Rp 690 per saham.

Harga saham MMLP ditransaksikan terakhir di level harga Rp 875 per saham. Total frekuensi perdagangan sekitar 2.631 kali dengan nilai transaksi harian saham Rp 25,3 miliar.

Analis PT First Asia Capital, David Sutyanto mengatakan, kenaikan saham PT Mega Manunggal Property Tbk karena saham perdananya diminati pelaku pasar. Ditambah penjamin emisi efek juga cermat untuk menawarkan saham perdana dan mendapatkan standby buyer untuk saham PT Mega Manunggal Property Tbk.

"Sahamnya terserap semua sehingga mendorong kenaikan harga saham Mega Manunggal Property. Apalagi harga sahamnya juga dipasang di harga atas," kata David saat dihubungi Liputan6.com.

Untuk diketahui, PT Mega Manunggal Property Tbk, perusahaan pengembang dan penyedia properti logistik melepas saham sebanyak-banyaknya 1,71 miliar saham dalam rangka penawaran perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan nilai nominal Rp 100. Harga saham perdana yang ditetapkan sekitar Rp 585 per saham. Dana yang diraup dari hasil IPO sekitar Rp 1 triliun.

Jumlah saham IPO itu sekitar 30 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan. Selain itu, PT Mega Manunggal Property Tbk juga mengadakan program penjatahan saham untuk karyawan atau employee stock allocation (ESA) sebanyak-banyaknya dua persen dari jumlah saham yang ditawarkan dalam IPO.

Dana hasil IPO antara lain sekitar 90 persen digunakan untuk membeli tanah di lokasi strategis. Sisanya 10 persen untuk belanja modal kegiatan konstruksi pada perseroan.

Pemegang saham setelah IPO dan pelaksanaan employee stock allocation (ESA) antara lain PT Mega Mandiri Properti sebesar 69,30 persen, Hungkang Sutedja sebesar 0,7 persen, masyarakat sebesar 29,95 persen, dan ESA sebesar 0,05 persen. (Ahm/)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya