DPR: Bappenas Harus Bangkit untuk Capai Target Pembangunan

Kepala Bappenas Andrinof Chaniago diharapkan dapat mengubah perencanaan pembangunan secara baik.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 22 Jun 2015, 14:46 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2015, 14:46 WIB
Bulan Ramadan, Pembangunan MRT Tetap Berjalan
Aktivitas para pekerja saat menyelesaikan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT), di Jakarta, Kamis (18/6/2015). Meski memasuki bulan Ramadan, pengerjaan MRT tetap berjalan dan ditargetkan selesai pada 2018. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat Panitia Kerja (Panja) RKP Tahun 2016 dan Prioritas Anggaran 2016 antara Badan Anggaran (Banggar) dan pemerintah diwarnai kritikan pedas yang ditujukan khusus kepada Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Andrinof Chaniago. Posisi kementerian ini dianggap lemah di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Kritikan ini dilontarkan Ketua Banggar DPR, Ahmadi Noor Supit. Politikus dari Partai Golongan Karya (Golkar) ini tengah memberi masukan kepada pemerintah yang diwakili pejabat Bappenas, yakni Deputi Bidang Kemiskinan, Ketenagakerjaan dan UKM Rahma Iryanti dan Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Wismana Adi Suryabrata.

Saran itu menyangkut kondisi kesenjangan antar wilayah di Indonesia yang saat ini masih fokus di Pulau Jawa. Perencanaan dalam RPJMN 2015-2019 pun tak luput dari sorotan Banggar DPR karena sudah terjadi penyimpangan signifikan khususnya semua indikator makro ekonomi Indonesia.

"Pembangunan harus diseimbangkan, bagaimana caranya kita bisa mengubah mind set untuk perencanaan. Saya mau menggugah saja karena mohon maaf Bappenas ini mendapat gugatan luar biasa dari masyarakat kita," tegas Ahmadi di Gedung Banggar DPR, Jakarta, Senin (22/6/2015).

Dia menyindir posisi Bappenas/Kementerian PPN sangat lemah di era pemerintahan Jokowi. Hal ini tidak terlepas dari sang menteri, Andrinof yang kerap mendapat celaan dari DPR saat menghadiri Rapat Kerja bersama parlemen.

"(Bappenas) sangat lemah, terutama menterinya. Ini mohon maaf. Bicaranya saja ngak nguk, ngak, nguk susah dimengerti. Padahal dia harus bisa menjelaskan strategi pembangunan secara baik," ucap Ahmadi.

Ahmadi menilai, kebanggaan anggota dewan dan masyarakat Indonesia sedikit memudar karena Bappenas tak mampu menjalankan tugas serta tanggungjawabnya dengan baik.

"Bappenas harus bangkit karena kita sangat bangga betul dengan Bappenas dulu, tapi sekarang agak hilang kebanggaan itu. Coba kembalikan kebanggaan itu dengan membuktikan bahwa orang-orang pintar di Indonesia ada di Bappenas," pintanya.

Dia berharap, Bappenas dapat mengemban amanah rakyat dengan berani. Merencanakan pembangunan di wilayah Indonesia dan mencapai target sasaran Presiden yang tertuang dalam RPJMN. "Ini kritik bersama untuk semua. Saya hanya ingin menantang teman-teman Bappenas. Karena posisi menantang itu ada di Bappenas," pungkas Ahmadi. (Fik/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya