Harga Emas Terpukul Keperkasaan Dolar AS

Harga emas anjlok karena nilai tukar euro merosot tajam terhadap dolar AS.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 24 Jun 2015, 06:31 WIB
Diterbitkan 24 Jun 2015, 06:31 WIB
Emas
Emas batangan. (Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, New York - Penguatan harga emas telah mereda karena nilai tukar euro merosot tajam terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pasar terus berharap Yunani akan mencapai kesepakatan dengan kreditur untuk mencegah default (gagal bayar) utang.

Dilansir dari The Australian, Rabu (24/6/2015), harga emas di pasar spot 0,7 persen menjadi US$ 1.176,79 per ounce, sementara emas berjangka untuk pengiriman Agustus turun US$ 7,5 menjadi US$ 1.176,6 per ounce.

Logam mulia jatuh untuk sesi ketiga berturut-turut, meninggalkan emas rentan terhadap tekanan dari faktor-faktor lain, seperti prospek ekonomi AS yang akan menjadi sinyal utama dari kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau Federal Reserve dalam hampir satu dekade.

Optimisme terhadap kesepakatan Yunani untuk mencegah default telah mendongkrak saham Eropa dan AS, sementara dolar AS dan yield obligasi AS tertekan lebih tinggi yang mengarah pada ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed tahun ini.

Gubernur Fed Jerome Powell mengaku siap untuk menaikkan suku bunga dua kali tahun ini, sekali pada bulan September dan sekali pada bulan Desember, selama ekonomi AS berjalan seperti yang diharapkan. Ekonomi AS berada di jalur untuk tumbuh dua persen pada kuartal kedua.

Kekuatan dalam dolar AS, yang mendapatkan manfaat dari optimisme data AS membuat emas tertekan lebih lanjut. Nilai tukar euro turun 1,6 persen terhadap dolar AS, atau mencetak penurunan terbesar satu hari dalam tiga bulan. Penguatan dolar AS membuat emas menjadi mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Permintaan emas fisik di Asia telah melambat karena kekhawatiran hujan menekan permintaan di India.

Tak hanya emas, harga perak turun 2,4 persen menjadi US$ 15,74 per ounce, sementara platinum naik 0,4 persen menjadi US$ 1.061,5 dan paladium naik 0,04 persen menjadi US$ 693,75.

Platinum telah turun ke level terendah dalam lebih dari enam tahun menjadi US$ 1.053,75 per ounce. (Ndw/Gdn)

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya