Liputan6.com, Jakarta - Lesunya ekonomi dunia membuat pemerintah berpikir dua kali untuk memasang target tinggi pertumbuhan ekonomi. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil menegaskan pemerintah telah merevisi target pertumbuhan ekonomi yang diusulkan dalam asumsi makro Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016.
"Kalau misalkan target pertama itu sampai 6,2 itu terlalu ambisius. Kami lihat lebih realistis 5,6 persen itu. Karena dengan pertumbuhan ekonomi yang masih seperti ini dan lemah, dan diperkirakan belum akan tumbuh untuk beberapa waktu, dengan kondisi ekonomi seperti itu maka kita akan lihat mendekati angka yang paling realistis," kata Sofyan Seperti dikutip pada Rabu, (23/6/2015).
Sofyan menjelaskan prediksi tahun depan, dunia masih akan mengalami gejolak ekonomi. Pemerintah tak mau ambil risiko dengan memasang target yang tinggi. Target pertumbuhan ekonomi 5,6 persen dianggap paling realistis menghadapi situasi terkini.
"Walau pun nanti mungkin dalam prosesnya kalau ekonomi dunia membaik, program infrastruktur kami cepat, kami bisa tumbuh lebih dari itu tetapi untuk save-nya, kami tetapkan 5,5 hingga 6, itu hasil diskusi pemerintah," jelas dia.
Oleh karena itu, Sofyan menegaskan pemerintah saat ini sedang mempercepat pembangunan infrastruktur yang dijanjikan demi menggenjot pertumbuhan ekonomi. "Kalau itu bisa kita lakukan, realisasi investasi seperti kita harapkan, Rp 5.600 triliun sekitar lima tahun yang akan datang, itu akan menciptakan pertumbuhan," tutur Sofyan.
Mantan Menteri BUMN itu menerangkan juga asumsi makro di Indonesia bisa saja sewaktu-waktu mengalami perubahan."Saya pikir semua diganti, sedikit berbeda misalnya mata uang rupiah kalo enggak salah, perkiraannya Rp 13.000, ada beberapa, saya belum lihat," tandas Sofyan.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu), Bambang Brodjonegoro dalam Rapat Lanjutan Pembahasan Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal 2016, menyatakan, International Moneter Fund (IMF) masih meramalkan pertumbuhan ekonomi dunia mencapai 3,8 persen atau naik dari proyeksi tahun ini 3,3 persen.
"Memang ada optimisme dari global, tapi dalam menetapkan asumsi kami berpegang pada kondisi domestik, yakni realisasi pertumbuhan ekonomi di kuartal I 2015 sebesar 4,7 persen meski kita akan memacu pertumbuhan ekonomi pada tiga kuartal ke depan," terang dia.
Atas dasar itu, kata Bambang, pemerintah mengasumsikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kisaran 5,5 persen sampai 6 persen di tahun depan. Level tersebut turun dari asumsi sebelumnya yang dipatok 5,8 persen sampai 6,2 persen.
"Kami mengusulkan pertumbuhan ekonomi dari 5,8 persen-6,2 persen menjadi 5,5 persen-6 persen. Itu terjadi karena tahun ini dan tahun depan adalah periode ketidakpastian yang sangat mudah berubah kondisinya," ujar Bambang.(Silvanus Alvin)
Pemerintah Revisi Target Pertumbuhan Ekonomi
IMF meramalkan pertumbuhan ekonomi dunia mencapai 3,8 persen atau naik dari proyeksi tahun ini 3,3 persen.
Diperbarui 24 Jun 2015, 10:04 WIBDiterbitkan 24 Jun 2015, 10:04 WIB
Menko Perekonomian Sofyan Djalil memberi keterangan pers usai menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (16/3/2015). Pemerintah mengumumkan paket kebijakan ekonomi untuk memperkuat nilai tukar rupiah. (Liputan6.com/Faizal Fanani)... Selengkapnya
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Gunung Semeru Kembali Erupsi, Tinggi Letusan Capai 700 Meter
Menkum: Keputusan Pemberian Amnesti 7 KKB di Tangan Presiden
7 Sebab Kamu Merasa Sedih Tanpa Alasan serta Tips Mengatasinya
Apakah Makan Ubi Rebus Bikin Kurus? Ini Faktanya
Jangan Sampai Tragedi Longsor Gunung Sampah Seperti TPA Leuwigajah Terulang di Indonesia
Atasi Sampah di Pantai dan Laut, 17 Perguruan Tinggi se-Indonesia Ikuti Laboratorium Psikologi Maritim
4 Tingkatan Ikhlas dalam Islam, dari Duniawi hingga Sempurna
Link Live Streaming Liga Inggris Manchester City vs Liverpool 23 Februari 2025 di Vidio
PT PP Gelar Program Bekal PPintar: Makan Bergizi di Cilincing dan Tarakan
Demi Swasembada Pangan, BULOG dan BRIN Sinergi Genjot Hasil Panen
Alasan Kiky Saputri Harus Melahirkan Secara Cesar, Terkait Kondisi Bayi Di Dalam Kandungan
Dihajar Korea, Timnas Indonesia Akhiri Kualifikasi FIBA Asia Cup 2025 Tanpa Kemenangan