Bos Adhi Karya Minta Pemerintah Percepat Bayar Proyek LRT

PT Adhi Karya Tbk sebagai penanggung jawab pembangunan LRT untuk rute Cibubur-Dukuh Atas.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 27 Jul 2015, 11:15 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2015, 11:15 WIB
Lebih Canggih Mana LRT, MRT atau KRL?
Light rail Transit (LRT) akan menjadi moda transportasi yang ada di Jakarta layaknya kota-kota besar di Eropa dan AS

Liputan6.com, Jakarta - PT Adhi Karya (Persero) Tbk saat ini tengah menunggu revisi Peraturan Presiden (Perpres)‎ mengenai pembangunan Light Rail Transit (LRT) yang akan groundbreaking pada Agustus 2015.

Perpres tersebut harus dilakukan revisi mengingat pemerintah mau menanggung pembangunan sarana dan prasarana LRT seperti salah satunya pembangunan jalur demi keterjangkauan harga tiket LRT.

Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk, Kiswodarmawan‎ menjelaskan dalam Perpres tersebut juga disebutkan Adhi Karya sebagai penanggung jawab pembangunan LRT untuk rute Cibubur-Dukuh Atas sebelum nanti proyek tersebut dibeli oleh pemerintah.

Namun demikian, Kiswodarmawan berharap sebelum proyek itu selesai pemerintah sudah membayarkan biaya konstruksi tersebut meski baru setengahnya.

"Saya berharap nanti akhir 2016 bisa bayar separuh, biar nanti bisa cepat bangunnya. Jadi tidak menunggu tahap I selesai baru bangun yang Bekasi-Cawang, kelamaan," kata  Kiswo di Kementerian BUMN, Senin (27/7/2015).

Kiswodarmawan menuturkan, pihaknya membutuhkan dana sekitar Rp 7 triliun untuk membangun LRT di tahap I untuk rute Cibubur-Dukuh Atas. Pemerintah diharapkan dapat membayar proyek itu sekitar Rp 3 triliun pada akhir 2016.

Untuk pembangunan LRT tahap I, Adhi Karya menargetkan dapat selesai pada pertengahan 2017. Dengan catatan proyek tersebut dapat dimulai tepat waktu pada Agustus 2015 dan selama pengerjaannya tidak menemui hambatan berarti.

"Ini saat ini kita nunggu Pepresnya, baru setelah itu mengajukan izin ke pemda-pemdanya, ini yang biasa sedikit lama," tegas Kiswodarmawan.

Kiswodarmawan menambahkan, pembiayaan proyek tahap I akan mengandalkan pinjaman dan dana internal. Perseroan menggandeng Bank Mandiri untuk pinjaman. Perseroan juga telah mendapatkan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,4 triliun. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya