Liputan6.com, Jakarta - Dewan Keamanan PBB menyetujui pencabutan sanksi atas Iran, setelah negara tersebut membuat kesepakatan nuklir dengan 6 negara Adidaya --Amerika, Inggris, Prancis, China, Rusia, dan Jerman. Lepas dari sanksi membuat mereka langsung tancap gas, khususnya di bidang ekonomi.
Salah satu negara yang dijadikan sasaran adalah Indonesia. Dubes Iran Valiollah Mohammadi menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla untuk membicarakan hal tersebut.
"Kami membahas mengenai apa yang telah disepakati dalam komisi bersama di bidang ekonomi di mana pertemuannya beberapa waktu lalu yang diselenggarakan di Iran," kata Mohammadi, di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (30/7/2015).
"Saya menyampaikan bahwa Republik Islam Iran akan menjalankan seluruh kesepakatan yang telah dimiliki dengan Indonesia," tambah dia.
Ada dua kesepakatan yang menjadi pokok, yaitu perdagangan minyak dan juga pembangunan pabrik pupuk di Iran. Mohammadi mengatakan negara siap untuk mengekspor minyak bagi Indonesia.
"Tentu kerja sama di bidang perdagangan dan ekonomi mencakup begitu banyak hal yang bisa dikerjasamakan di mana menyuplai crude bagi indonesia atau minyak bisa jadi salah satu diantaranya," tutur dia.
Terkait pembangunan pabrik pupuk, Mohammadi menuturkan hal itu memang sempat terhenti karena diberlakukannya sanksi ekonomi pada negaranya karena pengembangan nuklir. Ia menegaskan pembangunan tersebut termasuk dalam agenda utama.
"Kami berharap dengan tekad besar Indonesia dan Iran seluruh kesepakatan bisa dijalankan termasuk pembangunan pabrik pupuk. Tentu saja itu merupakan agenda utama dalam rencana kerja kedua negara," tegas Mohammadi.
Deputi Setwapres Dewi Fortuna Anwar menambahkan Iran merencanakan untuk mengirim delegasi tingkat tinggi dari bidang perminyakan. Belum diketahui secara pasti jadwal kehadiran delegasi tersebut.
Selain itu, Dewi menyampaikan JK menceritakan kembali pertemuannya dengan mantan Presiden Iran Ahmadinejad terkait pembangunan pabrik pupuk.
"Wapres menyampaikan bahwa dia berbicara dengan Ahmadinejad kan tentang rencana pembangunan pabrik pupuk ini, Wapres kembali mengangkat agar kesepakatan yang belum terealisasi ini bisa diprioritaskan," tandas Dewi.
Pendapatan Domestik Bruto (PDB) Iran turun hingga 20 persen akibat sanksi yang dijatuhkan. Bahkan, Republik Islam itu kehilangan pemasukan sebesar US$160 juta dari penjualan minyak sejak 2012. (Alvin/Ndw)
Lepas dari Sanksi Nuklir, Iran Sasar Indonesia
Iran siap mengekspor minyak ke Indonesia
diperbarui 30 Jul 2015, 15:39 WIBDiterbitkan 30 Jul 2015, 15:39 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Baru Listing Seminggu, Bursa Pelototi Saham DAAZ
Tak Perlu Jauh ke Kota, Warga Desa Sentral Baru Nikmati Layanan Perbankan Lewat AgenBRILink
Potret Marcello Tahitoe dan Cindy Maria Sambut Anak Kedua, Dijenguk Mulan Jameela
Cara Menulis Judul yang Benar beserta Kaidah dan Contohnya
Cara Merasionalkan Bentuk Akar Lengkap dengan Contohnya
Bawaslu Tak Akan Panggil Prabowo soal Video Dukungan ke Ahmad Luthfi-Taj Yasin
Cara Ampuh Mengolah Lobak agar Tidak Pahit dan Lebih Lezat, Perlu Dicoba
Teroksidasi Adalah Proses Kimia Penting: Pengertian, Mekanisme, dan Dampaknya
Diterjang Rob, 3 RT di Jakarta Utara Terendam Banjir
Angkat Kekayaan Kuliner Indonesia Timur, Semaja Rilis Menu Eastern Heritage
Menperin: Impor Garam Tidak Bisa Disetop 100 Persen
Cegah Banjir di Cipete, Pramono Bakal Padukan Metode Ahok-Anies