Alasan Thomas Lembong Mau Jadi Menteri Perdagangan

Menerima jabatan sebagai menteri mungkin tak pernah dibayangkan Thomas Trikasih Lembong.

oleh Septian Deny diperbarui 12 Agu 2015, 20:36 WIB
Diterbitkan 12 Agu 2015, 20:36 WIB
Thomas Trikasih Lembong
Thomas Trikasih Lembong (Foto: setkab.go.id).

Liputan6.com, Jakarta - Menerima jabatan sebagai menteri mungkin tak pernah dibayangkan oleh seorang bankir seperti Thomas Trikasih Lembong. Namun dengan penuh kebanggaan, Tom, sapaan akrabnya, siap melaksanakan tugas barunya dengan baik.

Tom mengaku baru mendapatkan kepastian menjabat sebagai menteri pagi hari ini. Dia diberitahu untuk hadir di Istana Negara pukul 13.00 WIB untuk dilantik.

"Saya baru dikasih tahu tadi pagi, bahwa jam 1 siang diminta hadir untuk dilantik," ujarnya di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (12/8/2015).

Tom mengaku senang menjabat sebagai menteri perdagangan. Menurutnya, hal ini sebagai bentuk kepercayaan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada dirinya.

"Tapi kenapa saya bersedia. Sama seperti Pak Gobel untuk mengabdi kepada negara. Dan jika mendapat penilaian yang baik dari presiden kita semua harus mengikuti atau menawarkan diri," kata dia.

Namun Tom mengaku belum bisa berbicara banyak soal apa yang akan dia lakukan ke depan dalam memimpin kementerian yang mengurus ekspor impor tersebut.

"Saat ini saya belum mau bicara terlalu banyak, nanti omongnya malah jadi sembarangan," tandasnya.

Perkenalan Tom

Pada kesempatan yang sama, Tom menyatakan rasa bangganya menerima tugas memimpin Kemendag. "Kehormatan yang luar biasa dan terima kasih atas sambutan yang hangat. Saya senang bisa bergabung pada lembaga yang menurut saya sangat prestisius. Kementerian ini punya peran yang kritis dalam perekonomian," ujarnya.

Usai resmi menjabat sebagai menteri, Tom ingin berkenalan secara langsung dengan para pegawai di lingkungan Kemendag. Dia mengingatkan agar para pegawai tidak kaget lantaran dirinya bukan seorang yang formal dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.

"Saya sangat-sangat hormat pada karya bapak ibu dan pengabdiaan jajaran di Kementerian Perdagangan. Saya akan keliling, saya ingin sekali bertemu dengan bapak ibu semua. Dan jangan heran kalau saya akan kelihatan orang yang sangat informal," kata dia.

Sebelum menjalankan tugasnya, Tom juga meminta maaf bila ada gaya kepemimpinannya yang tidak sesuai dengan kebiasaan di lingkungan Kemendag. Hal ini lantaran dirinya orang yang terhitung baru dalam dunia pemerintah.

"Saya mohon maaf sebelumnya kalau ada kesalahan atau gaya yang belum biasa dengan pemerintah atau politik. Karena saya dari sektor swasta. Tetapi Pak Rachmat Gobel juga demikian dan beliau bisa berhasil dengan baik," jelasnya.

Tom menyadari, dalam menjalankan tugas sebagai menteri perdagangan tidak mudah. Banyak tantangan yang harus dihadapi. Oleh sebab itu, dia berharap semua elemen di Kemendag mau bekerja keras.

"Kita semua sadar kita hadapi tantangan ekonomo yang fundamental, kita harus kerja keras membantu negara dalam mengatasi tantangan ini. Tetapi pada saat yang sama Pak Presiden dan Pak Wakil Presiden sangat yakin kita bisa mengatasinya. Jadi bagaimana kita berdayakan kekuatan-kekuatan itu," ungkapnya.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Tom juga meminta dukungan dari seluruh elemen di lingkungan Kemendag agar apa yang telah ditargetkan oleh pemerintah bisa tercapai.

"Selain orang yang informal dan saja juga orang yang praktis. Tugas saya membantu bapak ibu sekalian. Kalau perlu saya yang ingin melayani bapak ibu sekalian, kalau berkenan. Semoga kita bisa kerjasama dengan baik. Kita tahu teamwork penting sekali, mari kita bekerja dengan baik," tandasnya. (Dny//Ndw)

 

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya