Kabar Sri Mulyani Mundur dari Kabinet Prabowo Dibantah

Isu pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani dari Kabinet Presiden Prabowo Subianto dibantah oleh Istana Kepresidenan; kabar tersebut dinyatakan sebagai hoaks.

oleh Arthur Gideon Diperbarui 18 Mar 2025, 14:15 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2025, 14:15 WIB
November 2024, APBN KiTa Defisit 1,81 Persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa pendapatan Indonesia mengalami tekanan yang luar biasa besar sampai Juli-Agustus. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Isu mengejutkan beredar pada 18 Maret 2025: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani dikabarkan mundur dari Kabinet Presiden Prabowo Subianto. Namun, kabar tersebut langsung dibantah oleh pihak Istana Kepresidenan.

Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Wibawa Satria, dengan tegas menyatakan tidak ada pernyataan resmi baik dari Sri Mulyani maupun pihak terkait yang membenarkan isu pengunduran diri tersebut.

"Kami ingin menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial mengenai pengunduran diri Ibu Sri Muyani sebagai Menteri Keuangan adalah tidak benar," jelas  Hariqo dalam pernyataannya di Instagram resmi @jurubicarapco, Selasa (18/3/2025).

"Hingga saat ini tidak ada pernyataan resmi sebagaimana disampaikan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab," tambah dia. 

Hariqo menjelaskan, Sri Mulyani sampai saat ini masih bertugas dan menjalankan tanggung jawab sebagai Menteri Keuangan. Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terporovokasi.

Pada pekan lalu usai bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Presiden, ketika ditanya mengenai kabar mundur tersebut, Sri Mulyani hanya memberikan senyum simpul, seakan tidak ingin menanggapi rumor yang beredar.

Ketidakbenaran kabar ini diperkuat oleh pernyataan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang juga membantah isu perombakan kabinet (reshuffle) yang melibatkan Sri Mulyani.

Dengan demikian, hingga saat ini belum ada bukti valid yang mendukung kabar pengunduran diri Menteri Keuangan Sri Mulyani tersebut.

Bantahan Resmi Istana dan Tokoh Penting

Menteri Keuangan sekaligus Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers KSSK di Kantor Pusat Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Jakarta, Jumat (2/8/2024). (Tira/Liputan6.com)
Menteri Keuangan sekaligus Ketua KSSK Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers KSSK di Kantor Pusat Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Jakarta, Jumat (2/8/2024). (Tira/Liputan6.com)... Selengkapnya

Pernyataan resmi dari Istana Kepresidenan menjadi kunci utama dalam menepis kabar bohong tersebut. Ketegasan Jubir Hariqo Wibawa Satria dalam membantah isu ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menanggapi informasi yang menyesatkan. Hal ini penting untuk menjaga stabilitas ekonomi dan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

Sikap Sri Mulyani yang memilih bungkam namun tetap menjalankan tugasnya sebagai Menkeu juga dapat diinterpretasikan sebagai bentuk penolakan halus terhadap rumor yang beredar. Ia seakan menunjukkan fokusnya pada tugas dan tanggung jawabnya dalam mengelola keuangan negara.

Dukungan dari Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, yang juga membantah isu reshuffle kabinet semakin memperkuat bantahan terhadap kabar pengunduran diri Sri Mulyani. Pernyataan dari berbagai pihak penting ini menunjukkan adanya konsensus dalam menanggapi isu tersebut.

Imbauan Kepada Masyarakat

Publik diimbau untuk tetap tenang dan bijak dalam menyikapi informasi yang beredar di media sosial maupun media online. Sebaiknya, kita selalu mengecek kebenaran informasi dari sumber terpercaya sebelum menyebarkannya lebih lanjut. Penyebaran informasi hoaks dapat menimbulkan keresahan dan ketidakpastian di masyarakat.

Maraknya informasi hoaks di era digital saat ini menuntut kita untuk lebih kritis dan selektif dalam mengonsumsi informasi. Memastikan sumber informasi valid dan terpercaya merupakan langkah penting untuk menghindari penyebaran informasi yang salah.

Pemerintah juga diharapkan untuk terus meningkatkan literasi digital di masyarakat agar masyarakat lebih mampu membedakan informasi yang benar dan salah. Dengan demikian, penyebaran hoaks dapat diminimalisir dan stabilitas sosial dapat terjaga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya