Berapa Kekayaan Jon Bon Jovi?

Vokalis bernama asli John Francis Bongiovi Jr tersebut meraih nominasi Academy Award kategori Best Song untuk judul lagu Blaze of Glory.

oleh Ifsan Lukmannul Hakim diperbarui 11 Sep 2015, 22:03 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2015, 22:03 WIB
Jon Bon Jovi
Jon Bon Jovi (Konsertv.net)

Liputan6.com, Jakarta - Jon Bon Jovi, pendiri dan vokalis band Bon Jovi, diperkirakan memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 300 juta pada 2014 atau sekitar Rp 4,2 triliun (Asumsi kurs Rp 14.220 per dolar Amerika Serikat). Dari mana ia memperoleh kekayaan tersebut?

Ia memperoleh ketenaran di pertengahan 1980-an sebagai penyanyi band hard rock Bon Jovi, dengan album Slippery When Wet dan New Jersey menyabet penjulan multi-platinum.

Pada 1986, album Slippery When Wet terjual hingga 28 juta keping. Penjualan tersebut menjadi berkah tersendiri bagi Jon dan personil Bon Jovi lainnya. Album tersebut menambahkan US$ 20 juta atau sekitar Rp 286 miliar (asumsi kurs Rp 14.321 per dolar AS) ke dalam rekening Jon.

Selain itu, vokalis bernama asli John Francis Bongiovi, Jr tersebut meraih nominasi Academy Award untuk Best Song untuk judul lagu Blaze of Glory yang menjadi lagu tema film Young Guns II (1990).

Jon Bon Jovi

Jon juga sempat membuat album solo dan aktif kembali bersama band Bon jovi pada 1992 dengan merilis album Keep the Faith, namun seiring berjalannya waktu para personil band sibuk dengan proyek sendiri-sendiri. Pada 1997, Jon merilis album solo kedua bertajuk Destination Anywhere.

Band Bon Jovi kembali eksis pada 1999 dan mulai mulai mempersiapkan album terbaru mereka. Pada 2000, mereka merilis album Crush. Album tersebut sukses luar biasa di seluruh dunia. Kesuksesan album Crush tidak lepas dari single "Its My Life", yang juga ditulis oleh produser Swedia Max Martin. Kemudian, pada 2001 Jon mendapatkan gelar kehormatan Humaniora dari Universitas Monmouth.

Pada 2013 saat menjalani tur "Because We Can" ,Jon dibayar sebesar Us$ 3 juta untuk setiap kotanya, atau sekitar Rp 42,6 miliar. Demi memuaskan para penggemar beratnya, ia rela tidak dibayar untuk mengurangi biaya tiket pada saat konser di Madrid. Hal itu dikarenakan  krisis ekonomi yang melanda Spanyol. (Ilh/Ahm)

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya