Rapat The Fed di Antara Kepentingan Kampanye Pilpres AS

Yellen sudah beberapa kali mengindikasikan keinginnya untuk menaikkan suku bunga hanya di tahun ini.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 15 Sep 2015, 13:38 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2015, 13:38 WIB
Ilustrasi The Fed
Ilustrasi The Fed

Liputan6.com, Jakarta - Investor tengah harap-harap cemas menunggu acara penting yang bakal terjadi minggu ini. Tak lain adalah rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) Kamis (17/9/2015), waktu AS.

Diyakini, keputusan yang bakal dikeluarkan Janet Yellen, Gubernur The Fed bakal mempengaruhi perekonomian dunia, termasuk Indonesia, baik keputusannya menaikkan suku bunga atau membuat pernyataan-pernyataan yang bikin pasar terus wait and see seperti saat ini.

Yang pasti, pengaruh dari rapat tersebut tak hanya berdampak pada sektor ekonomi secara global, tapi juga pada pemilihan presiden AS 2016 nanti. Dikutip dari CNBC, Kamis (15/9/2019), rapat The Fed dinilai sebagai acara terpenting minggu ini yang berpengaruh pada pemilihan presiden 2016.

Kenapa penting? karena jika Yellen membuat kesalahan dan melangkah terlalu cepat untuk menaikkan suku bunga atau lagi-lagi memberikan ketidakpastian yang tidak dimengerti pasar, bisa menyebabkan gejolak dan perlambatan ekonomi AS, yang pada akhirnya bakal berakibat fatal pada calon dari Partai Demokrat

Partai Liberal menekan Yellen dan the Fed untuk tidak menaikkan suku bunga acuan pada rapat minggu ini, lantaran dinilai bakal memicu peningkatan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Kampanye-kampanye ini menyusahkan Yellen karena dia berutang pekerjaannya saat ini, terutama pada Partai Progresif yang menentang pilihan pertama Presiden Obama untuk posisi tertinggi di the Fed, yaitu mantan Sekretaris Keuangan Larry Summers.

Hingga beberapa orang sekarang beranggapan jika Yellen menaikkan suku bunga pada bulan ini, maka dia mengkhianati pendukung terkuatnya, sementara hal itu juga bakal memperkecil kemungkinan bagi Hillary Clinton, Bernie Sanders atau Joe Biden untuk berada di White House tahun depan.

Di sisi lain, banyak ekonom yang berpendapat bahwa sudah sangat lama untuk The Fed menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam kurun 9 tahun. Yellen sendiri sudah beberapa kali mengindikasikan keinginnya untuk menaikkan suku bunga hanya di tahun ini.

Sementara dari sisi politik, Partai Demokrat harus berharap the Fed menaikkan suku bunganya minggu ini.

Karena jika The Fed menunggu hingga Desember atau lebih dari bulan September dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi AS yang sudah tumbuh kurang dari 3 persen.

Sementara Partai Republik, tak begitu peduli dengan apapun keputusan the Fed. Menurutnya, meski Yellen dan bank sentral menarik kembali ke arah kebijakan suku bunga yang normal, dinilai tak juga akan membuat perubahan besar di 2016. (Zul

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya