Liputan6.com, Jakarta - Menjadi wiraswasta dengan membangun usaha sendiri adalah impian seseorang. Dengan membuka usaha sendiri menuntut seseorang untuk mandiri, dan tak hanya mengandalkan gaji bulanan. Untuk membangun usaha ini memang tidak semudah membalikkan tangan, tetapi membutuhkan proses dan keberanian untuk menggapai keberhasilan dalam berbisnis.
Karena itu, Pendiri Rumah Perubahan yang juga pakar bisnis Rhenald Kasali mengatakan melakukan kegiatan wiraswasta bukan proses instan. Ada proses dilakukan secara bertahap untuk membangun dan mengembangkan usahanya. Rhenald menuturkan, ada dua hal yang diperhatikan agar usaha tetap berjalan yaitu memisahkan uang harian.
"Kita harus punya sifat pendapatan untuk cash flow sehari-hari. Saya bisa lakukan ini karena saya dosen punya penghasilan harian. Kalalu kekurangan uang ada uang harian yang tetap jalan. Banyak orang investasi besar tetapi uang hariannya tidak ada sehingga mereka tersesat di situ akhirnya berhenti satu langkah sebelum berhasil," jelas Rhenald saat berbincang dengan Liputan6.com,seperti ditulis Senin (21/9/2015).
Advertisement
Tak hanya itu, saat membangun usaha juga perlu membangun kepercayaan. Hal itu memerlukan waktu. Ketiga, seorang wiraswasta juga harus memikirkan bagaimana cara memasarkan produknya kepada konsumen. Rhenald menilai, selama ini masyarakat Indonesia hanya memikirkan produknya ketika memulai usaha. Akan tetapi bingung ketika harus memasarkannya.
"Orang Singapura tidak punya produk. Kalau Indonesia punya semua. Kalau Singapura mulai bukan dari produk tetapi dari marketing-nya bikin rumah marketing channel-nya sehingga produknya dapat diisi apa saja sehingga untung lebih besar," kata Rhenald.
Untuk membangun usaha memang ada tantangan yang dihadapi. Meski demikian menghadapi tantangan bukan berarti harus takut dan menyerah untuk membuka usaha. Rhenald mengatakan, ada sejumlah tantangan yang dihadapi oleh perusahaan rintisan yang baru memulai usaha. Pertama, bagaimana membayar gaji. Kedua, anak-anak muda cenderung ingin cepat berhasil. Ketiga tuntutan keluarga.
"Ketika orang menikah mulai berubah pikirannya. Karena ada mertua, apa lagi kalau mertuanya kaya, punya perusahaan dan jaringan kuat dengan teman-temannya sehingga dapat menaruh menantu bekerja di mana saja. Kemudian berhenti di situ jadi hilang kewirausahaannya," jelas Rhenald.
 Apakah Anda ingin menjadi wiraswasta handal? Bagaimana membangun usaha baik? Dan tips apa saja yang harus diperhatikan untuk menjadi wiraswasta? Simak video wawancara Liputan6.com dengan Pendiri Rumah Perubahan Rhenald Kasali: (Ahm/Vna/Ndw)