Liputan6.com, New York - Kesuksesan sebuah bisnis bisa terjadi di tempat-tempat tak terduga. Hal ini terjadi pada Mohed Altrad, pemenang EY World Entrepreneur of The Year 2015. Ia sekarang memiliki bisnis konstruksi dan peralatan bangunan senilai US$ 1,98 miliar dengan 17 ribu pegawai di 170 negara.
Jalan yang ia tempuh untuk menggapai kesuksesan itu tidak mudah. Ia tidak mendapatkannya dari warisan atau latar belakang keluarga yang kaya. Semua datang karena imajinasi, kerja keras, dan tekad belaka.
Mohed lahir dari sebuah suku nomaden, Bedouin, di gurun Suriah. Ia dibesarkan oleh neneknya yang percaya menggembalakan domba tidak perlu buku atau sekolah.
Tapi Mohed berpikir berbeda. Seperti dikutip dari Forbes, Senin (7/9/2015), jiwa kewirausahaannya muncul saat usia dini, ketika memiliki sepeda pertama. Alih-alih mengendarainya, Mohed malah menyewakan sepeda itu ke teman-temannya. Uang hasil penyewaan ia pakai untuk sekolah. "Itulah bisnis pertama saya," kata Mohed.
Selalu berhasil sebagai yang pertama di sekolah, Mohed melanjutkan kuliah dengan beasiswa ke Perancis. Lalu kesempatan bisnis datang ketika ia datang ke desa tempat istrinya, di luar Montpellier. Seorang tetangga mengatakan ada sebuah perusahaan lokal, Mefran, berada dalam kesulitan keuangan dan membutuhkan investor untuk menyelamatkan 200 karyawan.
Mohed membayar secara simbolis senilai satu franc untuk kesepatan membeli pabrik Mefran dan kewajibannya yang mencapai US$ 772 ribu. Ia melakukan pemotongan biaya hingga akhirnya setelah lima tahun perusahaan kembali untung. Sekarang Mefran berubah nama menjadi Altrad Group.
Pertumbuhan perusahaan berkembang pesat melalui kombinasi organik dan akuisisi. Mohed menjadi salah satu pengusaha sukses di Prancis. Berikut tips ala Mohed untuk meraih kesuksesan:
1. Jangan melupakan inti dari setiap bisnis besar
"Perusahaan adalah sekelompok orang. Jika karyawan Anda senang, mereka lebih efisien," ujar Mohed. Ia mulai menulis ide-ide sederhana sejak 30 tahun lalu. Catatan ini singkat dan menjadi bahan diskusi perusahaan hingga menjadi sebuah buku kecil. Sekarang ide-ide itu menjadi piagam dan inti bisnis perusahaan.
2. Nafsu untuk kaya tidaklah cukup
Mohed sering bertemu orang yang melakukan hal mirip dengannya dari berbagai disiplin ilmu. Namun, bedanya mereka hanya ingin menjadi jutawan atau miliarder. "Saya berpikir, ini sungguh salah karena kaya tidak bisa menjadi tujuan. Kekayaan adalah hasilnya," katanya.
3. Kehidupan bisnis penuh kejutan
"Jadilah terbuka, fleksibel, optimistis, dan mungkin yang paling penting, percaya pada diri sendiri," ujar Mohed.Â
Reporter:Â Elsa Analet
(Elsa/Gdn)
3 Tips Jadi Pengusaha Sukses ala Miliarder Prancis
Mohed membayar secara simbolis senilai satu franc untuk kesepatan membeli pabrik Mefran dan kewajibannya yang mencapai US$ 772 ribu.
diperbarui 07 Sep 2015, 07:01 WIBDiterbitkan 07 Sep 2015, 07:01 WIB
Advertisement
Live Streaming
Powered by
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Apa Itu Tuma'ninah: Memahami Esensi Ketenangan dalam Ibadah
PAN Minta Usut Tuntas Kasus Penembakan PMI di Malaysia
4 Arti Kedutan Mata Kanan Bawah: Lengkap Mitos dan Faktanya
Komisi I Desak Pemerintah Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Penembakan PMI di Malaysia
Ganjil Genap Jakarta Hari Ini Tidak Berlaku, Cek Jadwalnya Selama Liburan
Prabowo Harapkan Gencatan Senjata Konflik Palestina-Israel Bertahan
100 Hari Kinerja Prabowo-Gibran: Tegaskan Komitmen Pembangunan IKN Nusantara
Resep Kulit Lumpia, Tipis dan Renyah ala Rumahan
Memahami Arti Moots: Definisi, Penggunaan, dan Dampaknya dalam Komunikasi Online
Arti MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah): Ragam Kegiatan dan Tantangannya
Emilia Contessa Meninggal karena Gagal Jantung, Apa Bedanya dengan Serangan Jantung?
Ramalan Tahun Baru Imlek 2025, Makna Tahun Ular Kayu bagi Masing-Masing Zodiak Cina, Bagian I