Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah siap mengumumkan paket kebijakan ekonomi jilid IVÂ pada Kamis (15/10/2015) sore ini. Paket kebijakan jilid IV fokus pada ketenagakerjaan dan salah satu poinnya mengenai pengupahan dan izin-izin tenaga kerja.
"Nanti sore ada pengumumannya. Tapi masih akan ada rapat lagi, kita mulai setengah 4 sore ini rapatnya," tegas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution di kantornya, Jakarta, Kamis (15/10/2015).
Lebih jauh dijelaskan Darmin, pemerintah telah menyusun formula pengupahan untuk memberikan kepastian kepada dunia usaha meskipun ditentang atau ditolak buruh.
"Formula upah minimum, izin-izin ketenagakerjaan karena ternyata banyak izin juga. Tapi kalau kita pelajari baik-baik, itu bukan izin melainkan syarat. Misalnya izin keamanan lift, itu kan mestinya bukan izin karena standarnya begini supaya aman untuk bekerja. Tapi faktanya berubah jadi izin, nah kita mau ubah lagi jadi syarat," terang dia.
Selain upah, sambung Darmin, pemerintah akan menjelaskan lebih jauh mengenai rincian peraturan dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dalam paket kebijakan IV. "Kan sudah diumumkan perluasan KUR, aturannya sudah selesai. Jadi kita mau kasih tahu tambahannya apa saja," kata dia.
Paket kebijakan ekonomi jilid IVÂ akan melengkapi paket kebijakan ekonomi sebelumnya. Paket ini merupakan cara untuk mengubah persepsi pasar terhadap Indonesia sehingga mampu menolong nilai tukar rupiah dengan penguatan lebih besar dibanding negara berkembang lain.
"Sudah 3-4 kali rapat FOMC, tapi tingkat bunga tidak dinaikkan, tapi kok rupiah tidak turun-turun? Kok sekarang turun? Itu karena ada faktor lain, yaitu kita membentuk keyakinan pasar. Mata uang negara lain menguat, tapi kita lebih tinggi penguatannya," jelas Darmin.
Menurut Darmin, penguatan nilai tukar mata uang lebih besar akan diraih negara yang mampu melakukan perbaikan ekonominya. Salah satunya Indonesia yang merilis berbagai paket kebijakan ekonomi jilid I, II dan III serta disusul dengan paket kebijakan ekonomi jilid IV.
"Yang menguat lebih besar adalah negara yang mempersiapkan diri untuk memperbaiki ekonominya. Kalau Anda mempersiapkan diri, bisa menguat lebih tinggi, tapi kalau Anda tidak mempersiapkan diri, menguat tap tidak banyak," papar Darmin. (Fik/Gdn)
Paket Kebijakan Ekonomi Jilid IV Diumumkan Sore Ini
Pemerintah telah menyusun formula pengupahan untuk memberikan kepastian kepada dunia usaha meskipun ditentang atau ditolak buruh.
diperbarui 15 Okt 2015, 11:37 WIBDiterbitkan 15 Okt 2015, 11:37 WIB
Kepala BKPM Franky Sibarani melakukan konferensi pers usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (29/9/2015). Pemerintah mengumumkan paket kebijakan tahap dua yang difokuskan pada industri, keuangan dan ekspor. (Liputan6.com/Faizal Fanani)
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Leviathan adalah Monster Laut Legendaris, Begini Sejarah, Makna, dan Pengaruhnya
Erick Thohir Beber Progres Naturalisasi Kevin Diks: Bisa Main saat Timnas Indonesia vs Jepang?
5 Kebiasaan Sederhana untuk Tingkatkan Kasih Sayang, Bangun Hubungan Harmonis
PLN Icon Plus Pamerkan Surveillance Security Systems dan IP PABX dalam Local Government Blockchain Forum & Festival 2024
Donald Trump Menang Pilpres AS, Ini yang Dicemaskan Sri Mulyani
Kembali Gerilya Politik Jelang Pencoblosan Pilkada 2024, Kaesang Bertolak ke Jambi
7 Potret Tampan Kevin Diks, Bek Naturalisasi yang Siap Bikin Timnas Indonesia Makin Gacor
Buntut Kecelakaan, Polisi dan Pemkab Larang Truk Tanah Melintas di Tangerang Selama 3 Hari
Sri Mulyani Was Was Rupiah Amblas Gara-Gara Donald Trump Menang Pilpres AS
Jelang KTT G20 Brasil, Personel Militer Gelar Latihan Operasi Pengamanan
6 Cuitan Netizen Soal Alasan Apple Malas Investasi di Indonesia Ini Kocak Banget
True Stalker: Siap Bertemu Pasangan Agam & Adiba Bulan November Hanya di Vidio