Pertamina Raup Rp 50 Miliar dari Bandara Pondok Cabe

PT Pertanina dan PT Garuda Indonesia bersinergi untuk memanfaatkan aset aviasi kedua perusahaan.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 30 Nov 2015, 19:20 WIB
Diterbitkan 30 Nov 2015, 19:20 WIB
20151109-Preskon Pertamina- Dirut Pertamina Dwi Soetjipto-Jakarta-Angga Yuniar
Dirut Pertamina Dwi Soetjipto saat konferensi pers di Gedung Pertamina, Jakarta, Senin (9/11/2015). Dwi menjelaskan hasil audit forensik Petral Group kepada wartawan yang hadir. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memperkirakan tambahan pendapatan ‎dari komersialisasi Bandara Pondok Cabe sebesar Rp 50 miliar.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto mengatakan Bandara Pondok Cabe memiliki luas ‎lahan 170 hektare dan mampu menyediakan slot penerbangan 30 pesawat per hari.‎

"Kapasitas parkir bisa tampung 20 pesawat dan sediakan slot 30 pesawat per hari," kata Dwi, di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (30/11/2015).

Dwi menuturkan jika Bandara Pondok Cabe menjadi komersial pada 2016 dengan kapasitas tersebut, akan menambah pendapatan Pertamina sebesar Rp 50 miliar per tahun. "Optimalisasi ini diharapkan bisa berikan pendapatan revenue 40-50 miliar per tahun,"‎ ucap Dwi.

PT Pertamina (Persero) dan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk bersinergi dalam pemanfaatan aset aviasi kedua perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan arahan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dwi mengungkapkan kemitraan global dan sinergi ini melingkupi beberapa hal, antara lain pemanfaatan bersama aset-aset aviasi kedua perusahaan, termasuk Bandara Pondok Cabe milik anak perusahaan Pertamina, Pelita Air Service, penjualan produk avtur dan BBM jenis lainnya, Biofuel, pelumas, penyediaan jasa pendukung layanan aviasi kedua perusahaan, serta pemanfaatan promosi dan jaringan pelanggan bersama.

"Pertamina yakin dengan adanya program sinergi ini, di mana salah satu bagian dari kerja sama tersebut adalah pemanfaatan aset Bandar Udara Pondok Cabe, akan bisa mendukung upaya membangkitkan kembali, bahkan mempercepat pengembangan Pelita Air Service (PAS) sebagai anak perusahaan Pertamina yang bergerak di bidang aviasi,” kata  Dwi. (Pew/Ahm)**

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya