Gagal Atasi Macet, Dirjen Perhubungan Darat Mundur

Dirjen Perhubungan Darat Djoko Sasono mengundurkan diri dari jabatannya karena merasa gagal mengatasi kemacetan pada 23-24 Desember 2015.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 26 Des 2015, 23:25 WIB
Diterbitkan 26 Des 2015, 23:25 WIB
20151224-Macet
Kemacetan TolJORR arah Cikunir. (@jalantanah)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Djoko Sasono mengundurkan diri dari jabatannya karena merasa gagal mengatasi kemacetan lalu lintas parah pada 23-24 Desember 2015.

"Sebagai bentuk tanggung jawab saya, dengan ini saya menyatakan berhenti," kata Djoko di Jakara, Sabtu (26/12/2015).

Djoko mengakui kemacetan parah yang terjadi beberapa hari lalu merupakan tanggung jawab instansi yang dipimpinnya. Dia juga menegaskan keputusan yang diambilnya tanpa ada tekanan dari pihak mana pun.

"Saya harus bertanggung jawab karena banyak sekali spekulasi dan saya katakan ini kesalahan Ditjen Perhubungan Darat," tuturnya.


Rencananya, Djoko menyampaikan surat pengunduran diri secara resmi ke Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada Minggu, 27 Desember 2015. Surat itu juga akan ditembuskan ke Presiden Jokowi.

"Saya akan sampaikan besok pagi ke Pak Menhub dan Pak Presiden karena SK saya di Presiden," ucapnya.

Menanggapi keputusan Djoko, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub JA Barata mengakui Kemenhub mendapat informasi dari media tentang pernyataan berhentinya Djoko Sasono dari jabatan Direktur Jederal Perhubungan Darat.

"Kementerian Perhubungan menganggap hal itu adalah hak pribadi dan menghargai keputusan tersebut," dia menegaskan.

Barata menjelaskan, Kemenhub akan tetap berkoordinasi dengan Korlantas Mabes Polri dan para pemangku kepentingan lainnya untuk mengurangi kemacetan akibat padatnya arus lalu lintas pada musim liburan Natal dan tahun baru kali ini.

"Kemenhub berharap Korlantas untuk lebih siap melakukan rekayasa lalu lintas pada arus puncak.  Kemenhub juga berharap operator jalan tol untuk pengaturan di gerbang tol yang lebih efektif," katanya. (Amd/Ndw)**

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya