Asosiasi Pusat Belanja Ingin Suku Bunga Turun Bertahap

Pengelola pusat belanja akan mudah ekspansi dengan bunga pinjaman rendah.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 18 Jan 2016, 19:10 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2016, 19:10 WIB
20160115- Pasca Ledakan di Kawasan Thamrin, Pusat Perbelanjaan tetap Ramai-Jakarta-Angga Yuniar
Sejumlah pengunjung tetap berbelanja dan beraktivitas seperti biasa di Mal Grand Indonesia, Jakarta, Jumat (15/1/2016). Pasca serangan teroris yang terjadi di Kawasan Thamrin tidak berdampak besar pada pusat perbelanjaan. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum DPP Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI)  Handaka Santosa meminta supaya pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI)/BI Rate dilakukan secara berkelanjutan. Lantaran, dengan kondisi saat ini bunga pinjaman masih relatif tinggi.

"BI rate bersyukur turun, cuma 0,25 persen kita berharap tindakan gradual dan akan ditambah. Kenapa kita lihat pusat belanja tumbuh, tapi yang di drive modal asing pinjamannya bunga rendah. Indonesia 13 sampai 14,5 persen dibanding mereka 6 sampai 8 persen jadi berat kita untuk perjuangankan‎," ujar dia, Jakarta, Senin (18/1/2016).

Dia mengatakan, dengan bunga pinjaman rendah maka pengelola pusat belanja akan mudah berekspansi. Terlebih, ‎pengelola pusat belanja dan riteler telah berkomitmen untuk mendorong penggunaan tenaga kerja Indonesia.

"Kalau dilihat seluruh Indonesia 290 pusat belanja,  terdiri mal dan trade center, kalau mal itu kaya Plaza Indonesia, Senayan City kalau trade ITC Mangga Dua‎, Roxi di mana orang beli space. Di Indonesia 11,6 juta meter persegi, kalau 30 meter 1 tenaga kerja persegi sekitar 400 ribu tenaga kerja," jelas dia.

Apalagi, dia mengatakan Indonesia mengalami tantangan persaingan kerja di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Sejalan dengan itu, asosiasi juga mendorong pemberlakuan sertifikasi.

"Kita di sini pusat belanja punya kewajiban meningkatkan tenaga kerja, kita ingin mempercepat sertifikasi tenaga kerja. Kita akan percepat," ujar dia. (Amd/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya