Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat akan ada tambahan pasokan listrik sebesar 274 Mega Watt (MW) dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Dengan begitu total listrik yang dihasilkan PLTP sebesar 1.712 MW.
Seperti yang dikutip Liputan6.com dari data Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan Konservasi Energi (EBTKE), di Jakarta, Senin (25/1/2016), 274 MW listrik tersebut berasal dari PLTP Lumut Balai 55 MW, Karaha 30 MW, Sarulla 114 MW, Lahendong 20 MW dan Ulubelu 55 MW.
Baca Juga
Hingga 2015, sumber energi panas bumi yang disulap jadi listrik baru mencapai 1.438,5 MW sedangkan potensinya diperkirakan mencapai 29.452 MW.
Advertisement
Baca Juga
Untuk menghadapi tantangan pengembangan panas bumi, di antaranya adalah masalah harga, tumpang tindih kawasan konservasi, pembebasan lahan dan pengadaan jaringan transmisi.
Kementerian ESDM telah membuat langkah strategis, yaitu mengatur dan menyusun peraturan pemerintah yang mengatur bonus produksi, pemanfaatan tidak langsung dan pemanfaatan langsung.
Kementerian ESDM juga akan melelang 30 wilayah kerja panas bumi melalui mekanisme, pelelangan terbuka dan penugasan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau BLU sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2014 pasal 28.
Pemerintah akan mengembangkan Wilayah Terbuka Panas Bumi melalui Penugasan Survei Pendahuluan (PSP) atau Penugasan Survei Pendahuluan ditambah Eksplorasi (PSPE) dan Kebijakan harga jual listrik panas bumi dengan mekanisme feed in tariff (FIT) serta Penyertaan Modal Negara (PMN) pada proyek – proyek panas bumi. (Pew/Ahm)