Selain Pulau Cinta, Bali Punya Julukan Baru Pulau Energi Bersih

Pengembangan energi terbarukan sejalan dengan tiga elemen penting dalam kehidupan masyarakat Bali.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 11 Feb 2016, 11:40 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2016, 11:40 WIB
20150831-Tanah Lot dan Pantai Kuta Masih Jadi Primadona Wisata Pulau Dewata
Deburan ombak menerjang tebing yang ada di kawasan Tanah Lot, Bali, 31 Agustus 2015. Kawasan wisata Tanah Lot masih menjadi primadona bagi wisatawan yang berkunjung ke Bali. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Sejak film Eat, Pray, Love yang diperankan aktris Hollywood Julia Robert‎, nama Bali makin bersinar di kancah dunia. Dengan kepopuleran ini, Bali mendapat julukan sebagai Pulau Cinta. Dalam 5 tahun ke depan, Bali akan menyandang predikat lain, yakni Pulau Energi Bersih.

Gubernur Bali, I Made Mangku Pastika dalam sambutannya di Pembukaan Bali Clean Energy Forum 2016 mengungkapkan, Bali ditunjuk menjadi Pusat Unggulan Energi Bersih mengingat 90 persen penggunaan energi di Pulau Dewata ini akan berasal dari energi terbarukan.

"Bali bakal punya julukan lagi selain Pulau Cinta yaitu, Pulau Energi Bersih. Ini akan membuat Bali menjadi tempat menarik karena nanti sebagian besar pakai energi bersih," terangnya di Nusa Dua Convention Center, Bali, Kamis (11/2/2016).

Menurut Mangku Pastika, pengembangan energi terbarukan sejalan dengan tiga elemen penting dalam kehidupan masyarakat Bali, salah satunya harmoni dan keseimbangan antara manusia dengan lingkungan.

"Jadi kita harus merawat lingkungan dan alam ini dengan hati-hati karena Bali sangat kecil, kalau rusak dan kotor, tidak tahu julukannya apa lagi. Kita ingin berkontribusi pada energi bersih untuk melindungi planet bumi ini," terangnya.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengungkapkan, ‎pemerintah menunjuk Bali sebagai pusat unggulan energi bersih karena turis dari seluruh dunia berkunjung ke Bali sehingga Pulau ini harus tercukupi energi bersih.

"Di Bali Clean Energy Forum akan ditandatangani kontrak senilai Rp 47,2 triliun untuk bangun pembangkit listrik tenaga panas bumi, tenaga surya yang akan menyerap 18 ribu pekerja. Kita akan mewujudkan penggunaan energi terbarukan 23 persen pada 2025," pungkas dia. (Fik/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya