Penjualan Listrik Meningkat pada Awal Januari

Kenaikan penjualan listrik ditopang dari pemakaian listrik industri skala besar yang mulai pulih.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 17 Feb 2016, 20:45 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2016, 20:45 WIB
20151217-Sistem-Kelistrikan-Jakarta-AY
Pekerja tengah memasang Trafo IBT 500,000 Kilo Volt di Gardu induk PLN Balaraja, Banten, Kamis (16/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN ( Persero ) mencatat kenaikan penjualan listrik pada  Januari 2016  sebesar 17,57  Terra Watt Hour (TWh). Penjualan itu lebih ting‎gi 7,54 persen dari  Januari 2015 sebesar 16,34 TWh.

Plt Kepala Satuan Komunikasi Korporat PLN, Agung Murdifi mengatakan, pertumbuhan penjualan ini terjadi dari berbagai segmen tarif.

Penjualan golongan industri Januari 2016 lebih tinggi 2,28 persen dibandingkan Januari 2015. Sedangkan dari Januari-Desember 2015 turun 4,31 persen.

Khusus pertumbuhan penjualan golongan industri besar mencapai 6,21 persen atau 1.187.264.579 kWh, dibanding Januari 2015 hanya mencapai minus 0,28 persen. Jenis industri skala besar ini di antaranya adalah industri tekstil, ban, semen, baja, elektronik, serat sintetis, dan kimia.

"Kenaikan di awal tahun ini diindikasikan terjadi karena mulai pulihnya pemakaian listrik dari industri skala besar (i4)," kata Agung, di Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Agung mengatakan, salah satu faktor yang mempengaruhi peningkatan penjualan di sektor tersebut adalah karena penurunan tarif listrik sebesar 4,1 persen dibandingkan Januari 2015.

Pertumbuhan penjualan ini diikuti oleh sektor industri sedang (i3) yang juga mengalami penurunan tarif sebesar 6,5 persen pada Januari 2016. Faktor lain yang mempengaruhi meningkatnya penjualan di golongan ini adalah adanya Paket Ekonomi jilid III pada Oktober 2015 yaitu program promo LWBP (Luar Waktu Beban Puncak) 23.00 – 08.00 wib. Kebijakan ini disambut positif oleh pasar.

Pertumbuhan penjualan pada Januari 2016 ini didominasi oleh sektor bisnis yang mengalami peningkatan sebesar 10,47 persen. Golongan tarif bisnis berkontribusi dalam 17,7 persen total penjualan.

Semakin tinggi penjualan listrik di golongan industri maupun bisnis, menunjukkan semakin banyak pula industri dan bisnis yang beroperasi. Diharapkan tenaga kerja akan semakin cepat terserap.

"Pertumbuhan di sektor industri ini juga menunjukkan bahwa kondisi perekonomian Indonesia semakin membaik, hal ini juga memberikan optimisme tersendiri di mana sektor penggerak utama perekonomian tetap bergairah, yang pada akhirnya diharapkan dapat menyediakan tambahan lapangan pekerjaan, dan mengurangi kemiskinan," ujar Agung. (Pew/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya