PGE Unit Kamojang Pasok Uap ke Pembangkit BPPT

Uap yang akan dialokasikan untuk pembangkit BPPT berasal dari sumur panas bumi yang dikelola PGE di Kamojang.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 21 Feb 2016, 16:00 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2016, 16:00 WIB
Sumur panas bumi (geothermal) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi di Banjarnegara, Jateng. Indonesia memiliki potensi energi panas bumi terbesar di dunia yaitu sebesar 33 gigawatt.(Antara)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Unit Kamojang menjalin kesepakatan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk ujicoba pembangunan pembangkit listrik dengan kapasitas 3 megawatt (MW).

Dalam kerja sama ini, PGE Kamojang akan memasok uap ke pembangkit yang sedang dibangun dan akan dioperasikan BPPT.
 
General Manager PGE Unit Kamojang Wawan Darmawan mengatakan, uap yang akan dialokasikan untuk pembangkit BPPT berasal dari sumur panas bumi yang dikelola PGE di Kamojang, Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Menurut Wawan, uap tersebut sebenarnya bukan uap yang terbuang karena PGE  menyediakan pasokan uap demi mendukung program BPPT dalam penelitian energi listrik dari energi terbarukan.
 
“Nanti akan ada semacam titik serah di salah satu tempat seperti yang kami lakukan dengan pihak PT Indonesia Power (anak usaha PLN). Bedanya, kami tidak menjual uap. Ini sebagai satu studi penerapan teknologi pemanfaatan panas bumi untuk pembangkit skala kecil,” ujar dia dalam keterangannya, Minggu (21/2/2016).
 
Menurut dia, pembangkit yang dibangun BPPT masih di dalam wilayah kerja pembangkit listrik panas bumi (PLTP) Kamojang.  BPPT nantinya mengoperasikan pembangkit tersebut. “Karena kapasitasnya masih terbatas dan masih terus dilakukan uji coba, belum ada pembicaraan dengan penjualan listriknya,” dia menjelaskan.

 
Pengembangan pembangkit yang akan dikelola BPPT itu menggunakan teknologi siklus biner asal Jerman dan diklaim dapat dihasilkan daya listrik tambahan 500 kilowatt.

BPPT dijadwalkan  melakukan ujicoba pembangkit tersebut pada Mei mendatang.  BPPT mendesain rancang bangun pembangkit, sedangkan pembuatan komponen oleh PT Nusantara Turbin & Propulsi (NTP), PT Barata Indonesia, dan PT Pindad.
 
Lapangan panas bumi Kamojang dikelola Pertamina sejak 1983 merupakan yang terbaik di dunia lantaran uap yang dikeluarkan sangat kering (very dry) dan kelembabannya sangat rendah. Kondisi uap yang sangat kering dan kelembaban sangat rendah tersebut memungkinkan uap untuk langsung masuk ke turbin dan tidak perlu chemical treatment demi mendapatkan kualitas uap yang bagus.
 
Saat ini, PGE Unit Kamojang memiliki dua unit pembangkit yang dikelola sendiri dengan total kapasitas, yaitu Unit 4 sebesar 60 MW dan Unit 5 sebesar 35 megawatt. Tiga unit lagi, yaitu unit 1, 2, dan 3 dikelola oleh PT Indonesia Power. Total pembangit di wilayah kerja panas bumi Kamojang mencapai 235 megawatt.(Fik/Nrm)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya