Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha dan investor sukses Daymond John selalu bermimpi untuk menjadi pengusaha sepanjang hidupnya. Namun sebelum sukses dengan lini fashionFUBU (For Us By Us), jiwa wirausahanya sudah hadir sejak bangku sekolah.
Di usianya yang menginjak 10 tahun, kedua orang tuanya bercerai. Sejak saat itu, ia diasuh oleh ibunya seorang diri.
Tantangan yang harus ia hadapi pun tidak hanya sampai disitu. Setelah harus berjuang membiayai keluarganya, John juga menghabiskan bertahun-tahun agar mampu membaca dan menulis.
Advertisement
Ia pun didiagnosis terkena disleksia, sebuah gangguan dalam perkembangan baca-tulis yang umumnya terjadi pada anak menginjak usia 7 hingga 8 tahun.
Â
Baca Juga
Demi membantu memenuhi kebutuhan keluarganya, John bekerja di restoran sebagai seorang pramuniaga. John juga rela bekerja membagikan pamflet di lingkungan rumahnya demi memenuhi uang yang keluarganya butuhkan.
Suatu hari ibunya menanyakan mengenai apa yang ingin ia lakukan sepanjang hidupnya. Dengan bangga John berujar bahwa ia ingin menjual pakaian untuk anak laki-laki muda.
Setelahnya, ibunya pun langsung mengajarinya untuk membuat topi dari wool. Tanpa disangka, topi buatannya mampu laku sangat cepat.
Setelah itu, ibunya pun langsung menggadaikan rumahnya sebesar US$ 100.000 untuk mendanai bisnis yang dimilikinya.
Di bawah bendera FUBU, Bisnis lini fashionnya berkembang pesat. Pria ini mampu mendulang sukses besar apalagi setelah pakaiannya dipakai oleh beberapa nama artis besar dunia.
John sadar bahwa sebenarnya ia mampu bermimpi lebih besar. Setelah itulah ia menelurkan ide dengan nama acara TV bernama Shark Tank. Sebuah acara TV yang nantinya dapat menemukan pengusaha dengan investor.
Kekayaan Daymond John kini ditaksir sebesar US$ 300 juta menurut data dari Wealth-X. Ia pun menggunakan kekuatannya sekarang untuk menginspirasi orang lain agar tidak mudah menyerah terhadap permasalahan hidup yang dialami. (Vna/Ndw)