Pameran Furnitur IFFINA 2016 Bidik Transaksi US$ 700 Juta

Industri kreatif telah berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia, dengan rata-rata sekitar 7,1 persen.

oleh Septian Deny diperbarui 10 Mar 2016, 14:20 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2016, 14:20 WIB
Kerajinan Rotan (Liputan6.com/Dio Pratama)
Kerajinan Rotan (Liputan6.com/Dio Pratama)

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia (Asmindo) menggelar Pameran Furniture Indonesia 2016 di Jakarta Convention Center (JCC). Pameran ini merupakan transformasi dari Indonesia International Furniture and Craft Fair (IFFINA) yang telah diselenggarakan sebanyak delapan kali pada periode 2008-2015.

Ketua Umum Asmindo Taufik Gani mengatakan, industri kreatif telah berkontribusi besar terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia, dengan rata-rata sekitar 7,1 persen. Selain itu itu, industri ini juga menyerap tenaga kerja sebesar 11,7 juta orang atau sekitar 10,65 persen total jumlah tenaga kerja nasional per tahun.

"Kami mencatat, rata-rata nilai ekspor mebel mencapai US$ 1,7 miliar-US$ 1,9 miliar per tahun," ujarnya di Jakarta, Kamis (10/3/2016).

 

Pameran ini, lanjut Taufik, diikuti oleh sekitar 300 peserta menampilkan keunikan beragam furnitur bermaterial rotan dan kayu dari Indonesia. Pihaknya menargetkan pameran ini akan mendatangkan 3.500 pembeli baik domestik maupun asing.

"Kami targetkan sekitar 3.500 buyer. Kalau yang sudha teregister itu 1.987 buyer dari 87 negara. Untuk target transaksi itu sebesar US$ 700 juta," kata dia.

Menurut Taufik, sebenarnya produk kreatif Indonesia seperti furnitur dan kerajinan saat ini telah mendapatkan apresiasi yang tinggi di luar negeri. Negara-negara yang selama ini banyak mengimpor furnitur dan kerajina dari Indonesia antara lain Amerika, Jepang, Jerman, Perancis, Inggris dan Belanda.

"Amerika itu sekitar 60 persen, negara-negara Eropa itu 20 persen, dan sisanya itu negara-negara lain," lanjutnya.

Melalui pameran ini, Taufik berharap ekspor furnitur dan kerajinan Indonesia semakin dikenal di dunia. Selain itu, dengan adanya pameran ini diharapkan akan mempeluas potensi perkembangan produk furnitur Indonesia ke negara-negara Asia Pasifik.

"Potensi pasar industri mebel Indonesia sangat besar, tapi sayangnya belum dikuasai dan digarap oleh pelaku lokal secara maksimal. Oleh sebab itu, pameran ini hadir untuk menunjukkan seberapa besar potensi Indonesia," tandasnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya