Alasan 10 Ribu Sopir Angkutan Umum Gelar Demo Hari Ini

Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan menuturkan, aksi demo tersebut merupakan gagasan dari PPAD.

oleh Septian Deny diperbarui 22 Mar 2016, 06:55 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2016, 06:55 WIB
Jadi Biang Macet, Angkot Ngetem Akan Dikandangkan
Sejumlah angkutan umum saat menunggu penumpang di Kawasan Tanah Abang, Jakarta, Jumat (9/1/2015). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Setelah batal menggelar aksi unjuk rasa pada Senin kemarin, hari ini puluhan ribu pengemudi angkutan umum akan menggelar aksi demonstrasi di sejumlah titik di Jakarta.

Aksi demostrasi ini sebagai penolakan terhadap layanan jasa transportasi online yang dianggap ilegal.

Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) DKI Jakarta, Shafruhan Sinungan mengatakan, dirinya mendapatkan laporan akan ada 10 ribu pengemudi angkutan umum yang akan menggelar aksi unjuk rasa hari ini. Puluhan ribu pengemudi tersebut terdiri dari berbagai macam moda transportasi, seperti taksi, bajaj dan angkutan kota (angkot).

"Itu ada dari taksi, angling (angkutan lingkungan/bajaj) dan mikrolet. Di surat mereka total 10 ribu pengemudi. Itu Jakarta bisa stuck," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Selasa (22/3/2016).

Menurut dia, aksi ini bukan gagasan dari pihak perusahaan atau operator maupun Organda. Gagasan aksi demonstrasi ini murni berasal dari pengemudi yang tergabung dalam Paguyuban Pengemudi Angkutan Darat (PPAD).

"Ini dari pengemudi PPAD, bukan perusahaan atau Organda. Jadi ini masalahnya sudah ke masalah perut. Mereka minta izin karena tidak beroperasi. Kami selaku operator atau perusahaan serba salah, kalau tidak diizinkan toh mereka akan tetap demo. Ya terpaksa diizinkan yang penting jaga kendaraan jangan sampai terjadi apa-apa, tanggung jawab masih-masing pengemudi," jelas dia.

Rencananya, aksi unjuk rasa hari ini akan dilaksanakan di sejumlah titik di Jakarta, seperti Bundaran Hotel Indonesia (HI), depan gedung Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), depan Istana Negara, depan gedung Kementerian Perhubungan dan Balaikota DKI Jakarta. "Juga ada di sejumlah terminal yang ada," tutur dia. (Dny/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya