Liputan6.com, Jakarta - Dalam rangkaian kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Belgia pada 21 April 2016 ini, Kepala BKPM dijadwalkan bertemu dengan pimpinan 15 perusahaan Belgia dari berbagai sektor. Pertemuan ini dimaksudkan untuk menindaklanjuti kunjungan Putri Astrid, Belgia, Bulan Maret yang lalu.
Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan, perusahaan-perusahaan Belgia yang hadir dalam pertemuan sebagian sudah berinvestasi di Indonesia dan berencana memperluas investasinya. Misalnya perusahaan yang memproduksi serat baja memperluas investasinya senilai US$ 50 Juta di Karawang, Jawa Barat, industri pembuatan pisau yang berencana membuka pabrik baru di Bekasi, jawa Barat, serta perusahaan ritel yang akan melakukan perluasan jaringan.
"Terhadap perusahaan-perusahaan yang akan melakukan perluasan investasinya, BKPM fokus untuk memfasilitasi rencana perluasan agar segera terealisasi. Termasuk fasilitasi permasalahan yang dihadapi sebagai bagian implementasi rezim pelayanan kepada investor yang dilakukan BKPM," ujar Franky dalam keterangannya, Kamis (21/4/2016).
Baca Juga
Sedangkan perusahaan-perusahaan yang baru menyampaikan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia antara lain di sektor infrastruktur gas alam, seperti transportasi, penyimpanan, dan distribusi gas alam, multimedia, layanan kargo, serta produksi crane.
"Perusahaan-perusahaan tersebut rata-rata sudah menjalin komunikasi dengan mitra lokalnya di Indonesia. Bahkan beberapa sudah mendirikan kantor perwakilan di Indonesia. Kita akan mengawal minat investasi ini agar dapat segera terealisasi," jelas Franky.
Belgia merupakan negara ketiga yang dikunjungi oleh Presiden Joko Widodo setelah Jerman dan Inggris. Kunjungan kerja yang dilakukan oleh Presiden yang juga didampingi oleh Menteri-menteri Kabinet kerja, Kepala BKPM serta Dubes RI Untuk Belgia tersebut bertujuan untuk mempererat kerjasama ekonomi baik investasi dan perdagangan bagi kedua negara.
Bulan yang lalu, Putri Astrid dari Belgia membawa delegasi bisnis negaranya ke Indonesia. Dalam kunjungan tersebut, Putri Astrid membawa 301 orang termasuk 167 CEO dari 167 perusahaan.
Dari sisi investasi, ruang untuk meningkatkan kerjasama dalam bidang investasi masih terbuka sangat lebar. Ini bila mengacu dari data BKPM, sepanjang enam tahun terakhir (2010-2015) realisasi investasi Belgia di Indonesia mencapai US$ 132 Juta dan berada di peringkat 27, negara asal investasi yang masuk ke Indonesia.
Sedangkan dari sisi komitmen investasi, untuk periode 2010-2015, komitmen investasi dari Belgia mencapai US$ 213, 5 juta terdiri dari 64 proyek investasi.
Komitmen investasi dari negara-negara Eropa pada bulan Januari 2016 mencapai Rp 6,53 triliun, naik hampir 10 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 670 miliar.
Kenaikan komitmen investasi Eropa tersebut melanjutkan tren positif tahun 2015, di mana komitmen investasi Eropa sepanjang tahun 2015 mengalami kenaikan 16 persen menjadi Rp 37,3 triliun dibandingkan tahun 2014 sebesar Rp 32,2 triliun. (Yas/Gdn)