Liputan6.com, Jakarta - Realestat Indonesia (REI) Banten berharap PT Telekomunikasi Indonesia Tbk atau Telkom dapat membangun jaringan internet berbasis serat optik ke seluruh perumahan yang ada di Provinsi Banten. Jaringan internet tersebut diberikan tidak hanya perumahan kelas menengah atas namun juga perumahan bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Sebanyak 100 pengembang anggota REI Banten telah menandatangani kerja sama dengan Telkom dalam penyediaan jaringan internet Indihome ke proyek-proyek perumahan yang tersebar di beberapa lokasi di Banten.
Ketua DPD REI Banten, Soelaeman Soemawinata mengatakan 100 pengembang tersebut berasal dari berbagai segmen, ada pengembang perumahan menengah atas, menengah dan juga menengah bawah.
"Pencanangan Banten Digital 100 ribu rumah Indihome oleh 100 pengembang di Banten ini cukup baik untuk memberikan kesempatan memperoleh akses informasi yang luas bagi masyarakat sesuai perkembangan zaman yang makin terbuka," ungkap Eman, panggilan akrabnya, yang ditulis Liputan6.com, Kamis (19/5/2016).
Baca Juga
Dia berharap ke depan Telkom bisa memberikan perhatian lebih besar pada pengembangan jaringan internet di perumahan-perumahan subsidi yang ada di Provinsi Banten. Hal ini penting untuk memberikan akses yang sama kepada seluruh masyarakat di bidang teknologi, sehingga anak-anak dari kalangan bawah di perumahan subsidi juga dapat belajar lebih baik dengan menggunakan internet.
Selain diharapkan dapat mendorong tumbuhnya banyak usaha rumah tangga bagi masyarakat berpenghasilan rendah misalnya lewat penjualan produk berbasis online.
"Teknologi itu sudah kebutuhan semua orang, baik kaya atau miskin. Sekarang teknologi bukan barang mahal, yang paling sederhana saja hampir semua orang saat ini sudah pegang smartphone," kata Eman.
Telkom yang sedang membangun jaringan fiber optik Indihome di seluruh wilayah Banten diharapkan bisa menjadi pelopor dalam pengembangan jaringan internet hingga ke perumahan-perumahan menengah bawah.
Menurut Eman, berbagai cara bisa ditempuh sehingga masyarakat di perumahan subsidi sekalipun bisa mendapatkan fasilitas akses internet fiber optik dari perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut. Antara lain dengan memberikan diskon bagi pelanggan di perumahan kelas bawah.
"Kalau warga daftarnya dalam jumlah banyak mungkin bisa diberikan diskon sehingga lebih terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah," ujar dia.
Perumahan menengah bawah, menurut Eman, sebenarnya adalah pasar yang riil untuk dipasang fasilitas layanan broadband karena sebagian besar adalah end user yang menghuni rumahnya. Namun diakui dari sisi biaya layanan Telkom perlu memberi promo khusus. Dia juga yakin penghasilan masyarakat akan terus meningkat, sehingga biaya berlangganan setiap tahun akan terasa makin ringan.
Bagi REI Banten, ungkap Eman, kerja sama dengan Telkom ini adalah pencapaian lanjutan, karena saat REI Banten melakukan pencanangan percepatan pembangunan sejuta rumah di Banten setahun lalu, Gubernur Banten Rano Karno sudah memberikan jaminan kemudahan urusan di BTN dan PLN. Dan sekarang dengan Telkom.
Kerja sama terbesar
General Manager Telkom Banten, Eka Setiawan menyebutkan kerja sama dengan REI Banten ini adalah kerja sama langsung dengan developer terbesar yang pernah dilakukan Telkom di Indonesia. Oleh karena itu, pihaknya memberikan apresiasi terhadap REI Banten.
"Lewat sinergi ini kami siap membangun infrastruktur broadband untuk masyarakat Banten," kata dia.
Selain kerjasama dengan 100 developer anggota REI Banten, ungkap Eka, Telkom juga siap membangun infrastruktur jaringan ke rumah-rumah eksisting milik warga lewat pola kerjasama dengan RT/RW. (Muhammad Rinaldi/Gdn)