Liputan6.com, Jakarta - Head of Research Rumah123, Marisa Jaya mengungkapkan bahwa sektor properti diperkirakan akan mencatatkan kinerja positif pada tahun 2025. Salah satu faktor pendorongnya adalah kencenderungan aktifnya transaksi pembelian properti pada awal tahun.
Menurut Marisa, pergantian tahun sering menjadi titik balik bagi pasar properti untuk kembali tumbuh. Proyeksi transaksi properti diperkirakan akan lebih aktif mulai Kuartal I hingga Kuartal III 2025. Dinamika seperti ini menjadi pengingat penting bagi pelaku pasar untuk terus mengembangkan strategi yang adaptif agar tetap relevan dalam menghadapi perubahan tren kebutuhan properti di masyarakat.
Baca Juga
Berdasarkan Rumah123 Flash Report Januari 2025, beberapa kota, seperti Depok, Bogor, dan Tangerang, terus mencatatkan pertumbuhan harga tahunan yang konsisten sejak tiga tahun terakhir. Beberapa faktor, seperti dukungan infrastruktur, kedekatan jarak menuju Jakarta, dan harga yang relatif terjangkau, menjadi pendorong utama bagi peningkatan harga di kota-kota tersebut.
Advertisement
Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya diperkirakan akan menjadi lokasi yang banyak diminati untuk pembelian properti.
Menghadapi dinamika pasar properti tersebut, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), Perusahaan terkemuka yang bergerak di sektor properti dan layanan kesehatan di Indonesia, menetapkan target pra penjualan sebesar Rp 6,25 triliun untuk tahun 2025. Angka ini mencatatkan kenaikan 16% dibandingkan dengan target pra penjualan tahun 2024.
Pertumbuhan ini terutama akan didorong oleh pembangunan proyek residensial dan komersial baru di kawasan Lippo Karawaci (Tangerang), Lippo Cikarang (Bekasi), serta wilayah lainnya yang termasuk dalam landbank perseroan.
Group CEO Lippo, John Riady, menyatakan bahwa perusahaan berkomitmen untuk terus memperluas portofolio dan mendorong inovasi, terutama untuk pembeli rumah pertama.
"Salah satu langkahnya adalah dengan memperkenalkan produk perumahan baru yang terjangkau di Kawasan Park Serpong (Tangerang) dan Lippo Cikarang Cosmopolis," jelas dia dalam keterangan tertulis, Rabu (5/3/2025).
Pada 2024, Lippo Karawaci Tbk berhasil mencatat pra penjualan sebesar Rp 6,01 triliun, mencapai 112% dari target tahunan. Pencapaian tersebut mencerminkan kenaikan 17% dibandingkan tahun sebelumnya, yang menunjukkan adanya permintaan pasar yang kuat terhadap produk properti residensial dan komersial.
LPKR Cetak Pra-Penjualan Rp 6,01 Triliun sepanjang 2024
Sebelumnya, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mampu membukukan pra-penjualan sebesar Rp 6,01 triliun sepanjang 2024. Angka ini melebihi target tahunan dengan pencapaian 112%. Selain itu, jumlah pra-penjualan LPKR ini juga naik sebesar 17% dibandingkan tahun sebelumnya.
CEO Grup Lippo John Riady menyampaikan, realisasi kinerja Lippo Karawaci sepanjang 2024 ini mencerminkan permintaan pasar yang terus tumbuh terhadap produk properti residensial dan komersial. Produk properti residensial tetap menjadi pendorong utama dengan kontribusi sebesar 64% terhadap total pra-penjualan.
"Kinerja ini didorong oleh permintaan yang terus berlanjut untuk produk rumah tapak yang diluncurkan pada tahun sebelumnya, seperti Cendana Homes, XYZ Livin, dan Waterfront Uptown," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa (11/2/2025).
Selain itu, peluncuran produk baru seperti seri Zen, Cendana Suites, dan seri Blackslate di Park Serpong, serta XQ Livin di Lippo Cikarang Cosmopolis, turut memberikan kontribusi signifikan.
LPKR juga telah memulai serah terima tahap pertama proyek Park Serpong pada November 2024, menunjukkan komitmen perusahaan untuk menyelesaikan proyek tepat waktu dengan penyelesaian lebih cepat dari jadwal dalam waktu kurang dari 18 bulan.
Pada tahun 2024, total penjualan Lippo Karawaci sendiri tercatat sebesar Rp4 ,3 triliun. Penjualan residensial menjadi penyumbang terbesar dengan Rp2,99 triliun, diikuti dengan penjualan kavling tanah sebesar Rp491 miliar, dan produk komersial yang mencapai Rp494 miliar. Selain itu, penjualan kavling pemakaman di San Diego Hills turut menyumbang Rp202 miliar terhadap total pra-penjualan.
Anak usaha LPKR, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), mencatatkan pra-penjualan sebesar Rp 1,64 triliun dengan kontribusi produk residensial sebesar 51%, produk komersial 22%, dan produk industri 27%.
Advertisement
Proyeksi 2025
Menatap tahun 2025, LPKR menargetkan pra-penjualan sebesar Rp 6,25 triliun, yang mengalami peningkatan 16% dibandingkan target tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini akan didorong oleh pembangunan proyek residensial dan komersial baru di Lippo Karawaci, Lippo Cikarang, serta wilayah lainnya dalam landbank perusahaan.
John Riady menyampaikan, Lippo berkomitmen untuk terus memperluas portofolio dan mendorong inovasi untuk memenuhi kebutuhan pembeli rumah pertama dengan meluncurkan produk perumahan yang terjangkau di Park Serpong dan Lippo Cikarang Cosmopolis.
"Dengan peluncuran proyek-proyek baru yang akan datang, kami tetap yakin akan kemampuan kami untuk mencatatkan kinerja yang kuat di masa depan," tutup dia.
