Jepang Siap Investasi Konstruksi Rp 4 Triliun di RI

Perusahaan Jepang itu akan ikuti dua proyek infrastruktur dan membangun apartemen.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 20 Mei 2016, 16:50 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2016, 16:50 WIB
Sektor Konstruksi Indonesia Berkembang Pesat
Sektor konstruksi memiliki peranan penting dalam perekonomian negara.

Liputan6.com, Jakarta - Dua perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi asal Jepang menyatakan minat untuk berinvestasi di Indonesia senilai Rp 4 triliun.

Investor Jepang yang berminat tersebut terdiri dari dua perusahaan di bidang konstruksi dengan nilai investasi mencapai Rp 3,5 triliun serta di bidang usaha depo bangunan dengan rencana investasi senilai Rp 500 miliar.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani menyampaikan dua perusahaan tersebut terbilang serius untuk berinvestasi, karena telah siap untuk joint venture dengan mitra lokal yang dipilihnya.

"Perusahaan rencananya akan mengikuti dua proyek infrastruktur yang ada di Indonesia senilai Rp 2,5 triliun. Selain itu, perusahaan juga merencanakan untuk membangun apartemen di wilayah Jabodetabek dengan nilai investasi mencapai Rp 1 triliun," jelas Franky dalam keterangan tertulis, Jumat (20/5/2016).


Franky menyampaikan selain minat perusahaan konstruksi terkait, perusahaan yang bergerak di bidang home improvement menyatakan ingin membangun sebuah depo bangunan yang menyediakan peralatan bangunan untuk distributor kontruksi.

Untuk usahanya tersebut, perusahaan membutuhkan lahan seluas 2.000 meter persegi dengan rencana nilai investasi mencapai Rp 500 miliar.

"Untuk perusahaan home improvement, mereka berencana untuk membangun depo bangunan dengan luas lahan 2.000 meter persegi sesuai dengan ketentuan DNI. Mereka serius untuk investasi di Indonesia, terutama setelah mengetahui adanya sistem PTSP online," jelas Franky.
 
Franky menambahkan, para investor melihat Indonesia sebagai pasar yang potensial. Terlebih dengan adanya Masyarat Ekonomi ASEAN, memberikan peluang bisnis yang begitu besar bagi para investor untuk merealisasikan minat investasinya.
 
Sementara Pejabat Promosi Investasi kantor perwakilan BKPM (IIPC) Tokyo Saribua Siahaan menyatakan kesiapan untuk memfasilitasi dan mengawal proyek-proyek prioritas pemerintah, sehingga investor Jepang dapat merealisasikan minat investasi dengan cepat dan sesuai dengan target perusahaan.

"Minat investor di Jepang untuk berinvestasi di Indonesia cukup besar. Oleh karena itu, kami siap untuk memfasilitasi kebutuhan para investor dan mengawal proses realisasi investasi mereka, terutama untuk proyek-proyek prioritas pemerintah," jelas Saribua.

Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Jepang di Indonesia pada tahun 2015 mengalami peningkatan sebesar 6 persen dibandingkan periode 2014.

Realisasi investasi Jepang pada tahun 2015 tercatat sebesar US$ 2,87 miliar, dengan total proyek 2.030 proyek serta menyerap 115.400 tenaga kerja. Kontribusi utama investasi Jepang masih didominasi oleh sektor manufaktur, khususnya sektor otomotif, elektronika dan permesinan, serta sektor kimia dan farmasi.

Pada kuartal I 2016 ini, investasi Jepang di Indonesia tercatat mencapai US$ 1,58 miliar terdiri dari 427 proyek dan menyerap 28.377 tenaga kerja. Posisi Jepang berada di peringkat kedua dari daftar negara sumber investasi di Indonesia. Jepang berada di bawah Singapura dan di atas Hong Kong, Tiongkok dan Belanda. (Yas/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya