Kepala BKPM Apresiasi Peningkatan Investasi Jepang di Banten

Dari sisi tenaga kerja, proyek perluasan Asahimas menyerap tambahan TKI sebesar 245 orang.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 12 Feb 2016, 13:04 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2016, 13:04 WIB
Kepala BKPM Franky Sibarani (Liputan6.com/Andrian Martinus)
Kepala BKPM Franky Sibarani (Liputan6.com/Andrian Martinus)

Liputan6.com, Banten - Upaya Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mendorong industri substitusi impor dan orientasi ekspor dalam rangka meningkatkan daya saing mulai menunjukkan hasilnya.  Hal tersebut ditandai dengan ekspansi yang dilakukan oleh perusahaan Jepang, PT Asahimas Chemical (Asahimas).

Perusahaan tersebut telah meningkatkan kapasitas hingga mencapai US$ 885 juta atau setara Rp 11,8 triliun (estimasi kurs: 13.400 per dolar AS). Ekspansi yang dilakukan diantaranya perluasan pabrik ke-9 senilai US$ 425 juta, serta pembangunan PLTU 300 MW (2 x 150 MW) dengan nilai investasi US$ 460 juta.

Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan, perluasan pabrik Asahimas akan meningkatkan kapasitas produksi menjadi dua kali lipat yang akan memperkuat industri substitusi impor bahan kimia dasar.

“Perluasan yang dilakukan olehAsahimas sangat positif untuk peningkatan daya saing Indonesia, terutama untuk mengurangi impor bahan baku dan menghemat devisa negara senilai US$ 97 juta per tahun,” ujarnya diCilegon, Banten, Jumat (12/2/2016).

Proyek perluasan ini memperlihatkan iklim investasi di Indonesia yang kondusif dan berdaya saing. Hal ini dibuktikannya dari Asahimas yang tetap dapat menjalankan usahanya dan bahkan melakukan perluasan sebanyak 9 kali sejak berdirinya di tahun 1986.

Franky melanjutkan, selain mendorong industri substitusi impor, perluasan yang dilakukan oleh Asahimas memiliki nilai strategis karena berorientasi ekspor. Nilai ekspor PMA Jepang ini akan meningkat sebesar US$ 280 juta per tahun, dari semula US$ 120 juta per tahun menjadi US$ 400 juta per tahun.

“Investasi ini akan memperkuat daya saing Indonesia di ASEAN baik dari sisi ketersediaan bahan baku bagi industri di dalam negeri maupun kontribusi terhadap ekspor,” imbuhnya.

Dari sisi tenaga kerja, proyek perluasan Asahimas menyerap tambahan TKI sebesar 245 orang, dari total tenaga kerja saat ini sebanyak 1.000 orang. “Ini positif terhadap kemanfaatan investasi dengan menyerap tenaga kerja di Provinsi Banten. Tahun lalu investasi yang masuk di Banten menyerap lebih 100 ribu tenaga kerja,” ungkapnya.

PT Asahimas Chemical merupakan anak perusahaan AGC (Asahi Glass Company) yang merupakan perusahaan asal negara Jepang di bidang usaha industri kaca lembaran, kaca otomotif, display, elektronik, energi dan bahan kimia, di Indonesia AGC (Asahi Glass Company) memiliki dua anak perusahaan, yaitu PT Asahimas Chemical dan PT Asahimas Flat Glass Tbk, dengan total kumulatif investasi di Indonesia US$ 1,5 miliar.

Produk kimia yang dihasilkan Asahimas yaitu Sodium Hypo Chlorite (NaClO), Hydro Chloric Acid (HCl), Caustic Soda (NaOH), Ethylene Di Chloride (EDC), Vinyl Chloride Monomer (VCM), Poly Vinyl Chloride (PVC) adalah bahan baku yang akan dipakai oleh 500 industri besar dan menengah yang selama ini sebagian masih diimpor. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya