Mau Lulus Kuliah Tanpa Menganggur Lama, Ini Caranya

Kampus memang mengajarkan banyak hal. Tapi apa kampusmu benar-benar mengajarkan hal penting berkaitan dengan dunia pekerjaan?

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 06 Jun 2016, 07:02 WIB
Diterbitkan 06 Jun 2016, 07:02 WIB
Cari kerja
Magforwomen

Liputan6.com, Jakarta - Kampus memang mengajarkan banyak hal. Tapi apa kampusmu benar-benar mengajarkan hal penting berkaitan dengan dunia pekerjaan?

Pada kenyataannya kampus hanya menyinggung sedikit bagaimana dunia kerja yang sebenarnya. Oleh karenanya, mahasiswa disarankan memiliki pengalaman magang sebagai bekal agar curricullum vitae (CV ) yang nantinya dibuat tidak ‘mentah’.

Dalam sebuah laporan tahun 2016 yang dirilis Workforce-Skills, sebanyak 87 persen fresh graduate merasa memiliki persiapan matang dalam menyambut dunia kerja.

Tapi hanya setengah dari manajer yang disurvei yang menganggap para pelamar fresh graduate ini cukup kompeten.

Sebenarnya, kemampuan (skill) seperti apa yang benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan? Dikutip dari CekAja.com, ini dia daftarnya:

Public Speaking

Public speaking adalah kegiatan yang paling ditakuti dan paling tidak disukai. Para manajer perusahaan menilai banyak  fresh graduate yang sama sekali tidak memiliki kemampuan ini. Public speaking tidak hanya soal berbicara di depan banyak orang, tapi juga tentang berkomunikasi selama meeting.

Kalau Anda merasa gugup berbicara di depan banyak orang, mulailah dengan membawa catatan kecil berisi poin-poin penting. Jangan membaca semua teks yang Anda tulis karena akan terdengar membosankan.

Perhatikan kalimat pembuka dan akhir presentasi karena dua hal ini paling mudah diingat oleh orang. Kalau kemampuan public speaking-mu benar-benar parah, berlatihlah bicara di depan cermin atau di depan teman sendiri.

Kemampuan menulis

Anda mungkin sudah sering menulis esai di lembar jawaban ujian. Tulisan esai di bangku kuliah berbeda dengan tulisan untuk rekan kerja, manajer, klien, atau konsumen.

Sayangnya, dikutip dari hasil survei yang sama, sekitar 44 persen manajer ingin agar calon pegawai baru menguasai kemampuan satu ini. Apalagi jika posisi yang Anda lamar adalah jurnalis, editor, copy writer, atau sejenisnya.

Untuk meningkatkan kemampuan menulis, ingatlah aturan dasar komunikasi, yakni agar dimengerti. Pesan singkat yang Anda tulis di badan email harus bisa mengakomodasi maksud dan tujuan. Untuk bisa menulis dengan baik, ingatlah rumus  5W+1H yakni: who, what, where, when, why dan how.

Analisis data

Analisis data

Kalau Anda tidak pernah menganalisis data menggunakan software Tableau atau Python, cobalah setidaknya menguasai Excel. 

Keterampilan ini hampir dibutuhkan oleh setiap perusahaan dari mulai perusahaan akunting hingga pelayanan. Belajar analisis data kini semakin mudah karena sudah banyak tutorial online.

Berpikir kritis

Sebanyak 60 persen manajer beranggapan kekritisan berpikir dan kemampuan menyelesaikan masalah adalah kemampuan yang paling tidak dimiliki para fresh graduate. Bagaimana Anda mengatasi krisis dan merespons konflik sebenarnya bisa diukur dari kemampuan ini.

Oleh karenanya setelah tes wawancara, biasanya ada tes FGD (Forum Group Discussion) untuk menilai kemampuan berpikir dan penyelesain masalah pelamar kerja. Sebenarnya kemampuan ini bisa diasah sejak kuliah.

Caranya dengan mengkuti banyak diskusi, bergabung dengan kepanitiaan, dan mengurus organisasi.

Inilah mengapa CV dengan banyak pengalaman organisasi lebih dipertimbangkan daripada CV ‘kosong’ yang dimiliki mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang-kuliah pulang). Meskipun dari sisi nilai akademis, IPK mahasisawa organisatoris tidak setinggi  mahasiswa kupu-kupu.

Tapi tentu saja akan lebih bagus jika Anda memiliki ketiganya; IPK tinggi, pengalaman magang, serta aktif di kampus. (Ndw/Gdn)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya