Pemerintah Ingin Solusi Adil untuk Putuskan FCTC

Presiden Jokowi menuturkan pemerintah juga tak ingin hanya sekadar ikut tren untuk ikuti FCTC.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 14 Jun 2016, 15:43 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2016, 15:43 WIB
20160316-Bahas Aksi Penyelundupan, Jokowi Ajak Menterinya Rapat Terbatas-Jakarta
Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas bersama Menteri Kabinet Kerja di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (15/3). Rapat tersebut membahas mengenai penanggulangan aksi penyelundupan di Indonesia (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas membahas kerangka kerja tentang konvensi pengendalian tembakau, di Kantor Presiden, Jakarta. Sebab, hanya Indonesia, negara di Asia yang belum ikut konvensi tersebut.

"Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia yang tidak menandatangani atau belum menandatangani aksesi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC)," kata Jokowi, Selasa (14/6/2016).

Jokowi menjelaskan berdasarkan data WHO sampai Juli 2013 sebanyak 180 negara telah meratifikasi dan mengaksesi FCTC, yang mewakili 90 persen populasi dunia.‎ Meski demikian, ia tidak akan memutuskan secara sembarangan, karena mengatur hidup petani tembakau di masa depan.

"Walaupun demikian, saya juga tidak ingin kita sekadar ikut-ikutan atau mengikuti tren atau banyak negara yang sudah ikut kemudian kita juga lantas ikut," ujar mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Dan juga kita perlu memikirkan, yang kadang dilupakan, kelangsungan hidup petani tembakau, para buruh tembakau yang hidup dan bergantung pada industri tembakau. Ini juga tidak kecil. Menyangkut orang yang sangat banyak," tambah Jokowi.

Di balik semua itu, Jokowi menyadari tujuan konvensi ini memiliki tujuan yang baik, yakni menyelamatkan generasi muda dan menjaga kesehatan mereka.

"Untuk itu dalam ratas siang ini, aspek yang saya sampaikan tadi harus kita lihat semuanya. Solusi yang diambil harus betul-betul komprehensif dan kita lihat dari seluruh aspek. Sehingga, apa yang kita putuskan betul-betul bermanfaat bagi semuanya," tutur Jokowi. (Silvanus A/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya