KEIN Tegaskan Pentingnya Pelabuhan untuk Kemajuan Industri

Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menegaskan pentingnya pelabuhan untuk mendukung industri dan perekonomian.

oleh Septian Deny diperbarui 16 Jun 2016, 11:00 WIB
Diterbitkan 16 Jun 2016, 11:00 WIB
Pelabuhan sebagai pendukung utama poros maritim
Pelabuhan sebagai pendukung utama poros maritim. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) menegaskan pentingnya pelabuhan untuk mendukung industri dan perekonomian. Apalagi pemerintahingin mengembangkan poros maritim.

KEIN menggelar Fokus Group Discussion (FGD) Sesi IV ‎dalam rangka penyusunan peta jalan (roadmap) industrialisasi bidang maritim dan perikanan.

Anggota KEIN Benny Pasaribu mengatakan, salah satu yang ditekankan dalam penyusunan roadmap ini yaitu bagaimana pembangunan kawasan ekonomi atau kawasan industri di suatu wilayah terintegrasi dengan pelabuhan. Adanya pelabuhan ini dinilai sangat penting sebagai pendukung transportasi dan distribusi hasil industri.

"Kawasan ini dibutuhkan untuk mendorong percepatan ekonomi, output-nya yaitu industri, tapi butuh kapal (pelabuhan)," ujar dia dalam Fokus Group Discussion (FGD) Sesi IV ‎di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Kamis (16/6/2016).

Benny mencontohkan, para investor yang membangun pabrik pemurnian bahan tambang (smelter) memilih menanamkan modalnya di wilayah Gresik, Jawa Timur. Pasalnya di wilayah tersebut telah dilengkapi dengan pelabuhan yang mampu menunjang aktivitas industri smelter.

‎"Kenapa smelter harus di Gresik? Karena pelabuhannya sudah bagus, jadi orang ramai-ramai ke sana. Pentingnya pelabuhan untuk mendistribusikan sumber daya dan energi‎ ini," kata dia.

Sebagai informasi, Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah, termasuk di sektor maritim dan perikanan. Saat ini Indonesia tercatat memiliki garis pantai terpanjang ke-2 di dunia, yaitu sekitar 54.715 kilometer (km).

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya