Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert Terkesan Sambutan dan Keramahan Suporter

Pelatih baru timnas Indonesia Patrick Kluivert sudah tiba di Jakarta, Sabtu (11/1/2025) malam WIB. Sosok berusia 48 tahun itu disebut terkesan dengan sambutan yang diterimanya.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 11 Jan 2025, 23:11 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2025, 22:01 WIB
Patrick Kluivert, Pelatih Baru Timnas Indonesia Tiba di Bandara Soetta
Pelatih timnas Indonesia Patrick Kluivert tiba di Bandara Soetta. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pelatih baru timnas Indonesia Patrick Kluivert sudah tiba di Jakarta, Sabtu (11/1/2025) malam WIB. Sosok berusia 48 tahun itu disebut terkesan dengan sambutan yang diterimanya.

"Terima kasih atas sambutannya. Tadi di lift Patrick bilang sangat antusias, jadi dia senang betul dengan keramahan Indonesia. Keramahan Indonesia dia dapat betul, dan dia senang sekali begitu sampai di atas," kata anggota Exco PSSI Arya Sinulingga usai menemani Kluivert masuk kamarnya di Hotel Fairmont.

"Sempat interaksi dengan suporter, mungkin belum banyak bicara. Kalau (Denny) Landzaat memang mengerti beberapa patah kata," sambungnya.

Kluivert dan asistennya Landzaat menginap di Hotel Fairmont, Jakarta, Sabtu (11/1/2025). Patrick Kluivert lalu dijadwalkan menjalani konferensi pers perkenalan keesokan harinya. Setelahnya sejumlah aktivitas sudah menunggu Kluivert.

"Ada beberapa kegiatan, bertemu dengan pemain timnas yang di Liga 1, ada beberapa orang. Mudah-mudahan mereka bisa cepat berinteraksi. Dia juga akan ke GBK juga nanti lihat lapangan," ungkap Arya.

"Lalu bertemu manajemen timnas. Kluivert cukup detail dan ingin tahu juga tim yang dari PSSI," sambungnya.

Patrick Kluivert Bagian Tim Pelatih Timnas Indonesia

Patrick Kluivert, Pelatih Baru Timnas Indonesia Tiba di Bandara Soetta
Patrick Kluivert menggantikan posisi Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Ketua Umum PSSI Erick Thohir sebelumnya menepis kekhawatiran terhadap pemilihan Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia. Dia menyebut faktor pengalaman tidak jadi penentu.

Sepanjang kariernya, Kluivert hanya melatih timnas Curacao dan klub Turki Adana Demirspor pada level senior. Namun, Erick Thohir tidak melihat itu sebagai penghalang. Sebab, PSSI mencari sosok yang bisa mengendalikan ruang ganti.

Dia menyontohkan kiprah Zinedine Zidane bersama Real Madrid. Zidane juga tidak punya pengalaman sama sekali ketika pertama kali ditunjuk sebagai nakhoda Los Blancos pada 2016.

Meski begitu, dia bisa mempersembahkan tiga trofi Liga Champions, satu mahkota LaLiga, dua gelar Piala Super Eropa, dan dua titel Piala Dunia Antarklub pada periode pertama kekuasaannya di Estadio Santiago Bernabeu.

"Prioritas adalah Eropa, lalu Belanda. Saya sempat wawancara Spanyol, Italia, tapi nanti kulturnya beda lagi, itu (masalah) lagi. (Pelatih) harus menguasai kamar ganti," katanya.

"Ada yang debat track record Patrick. Lho, banyak pelatih yang belum terkenal bisa kuasai kamar ganti Zidane? Kan tidak ada track manajer, tiba-tiba oke. Ada di kantor bilang Real Madrid itu pelatihnya tidak taktikal, tapi bisa kuasai kamar ganti. Benar juga. Inilah dinamika," sambung Erick Thohir.

Demi membantu Kluivert dalam menyusun strategi, Erick Thohir menunjuk Alex Pastoor dan Denny Landzaat untuk membantu.

Patrick Kluivert Minta Dukungan Suporter Timnas Indonesia

Patrick Kluivert, Pelatih Baru Timnas Indonesia Tiba di Bandara Soetta
Di Timnas Indonesia, Patrick Kluivert menghadapi tantangan besar di depan mata. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kluivert sebelumnya meminta dukungan seluruh masyarakat Tanah Air dalam wawancara bersama pakar transfer Fabrizio Romano yang diunggah ke media sosial. Kluivert menekankan pentingnya dukungan suporter untuk menbantu timnas Indonesia meraih hasil maksimal di lapangan.

"Perasaan luar biasa dan menginspirasi. Semua tahu Indonesia memiliki budaya sepak bola yang bersemangat dan gairah luar biasa untuk permainan. Jadi bagian dari negara besar dengan aspirasi besar merupakan kehormatan dan tanggung jawab besar bagi saya," buka Kluivert.

"Saya sangat ingin berkontribusi dalam perkembangan tim dan kesuksesan. Saya tidak sabar bekerja dengan semua dan mencapai misi bersama, yakni lolos ke Piala Dunia tahun depan. Saya kira kami memiliki kemampuan, kekuatan, semangat untuk mencapainya. Tentu butuh dukungan dari seluruh anggota masyarakat dan saya pikir bersama-sama kami bisa mencapai banyak hal hebat."

"Sepak bola adalah olahraga tim dan semua harus saling melengkapi. Sekarang kami dalam proses melakukannya. Tapi perlu diingat kalau tim itu bukan hanya pelatih, pemain, atau orang-orang di sekitarnya. Saya juga bicara seluruh suporter. Mereka adalah bagian penting dalam perjalanan kami. Ini untuk satu misi, satu tim, dan merupakan kehormatan jadi bagian di dalamnya," pungkas Kluivert.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya