Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli menyerahkan bantuan dua buah kapal, beasiswa kepada 4 orang anak, serta 1000 sembako untuk masyarakat perpustakaan apung di Kampung Nelayan Belawan, Medan, Sumatera Utara.
“Saya sangat terharu dan bangga melihat anak-anak dari Kampung Nelayan Belawan yang mempunyai tekad kuat dalam menuntut pendidikan.” kata Rizal Ramli seperti dikutip dari laman maritim.go.id, Sabtu (18/6/2016).
Baca Juga
Walaupun tidak mampu, sambung Rizal Ramli, orang harus ulet, rajin baca, pasti bakal jadi orang. Tak lupa juga memperhatikan pendidikan.
Advertisement
“10 tahun lagi harus ada yang jadi orang hebat dari Kampung Nelayan Belawan. Supaya menjadi contoh dan menjadi motivasi yang lainnya,” jelas dia.
Baca Juga
Rizal Ramli juga mengatakan, jumlah nelayan secara nasional mencapai 16 juta keluarga. Namun ironis, sebagian besar nelayan hidup di keluarga miskin. “Untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayan, pemerintah juga mengeluarkan program asuransi bagi 1 juta nelayan,” tambahnya.
Ia juga menegaskan, pemerintah Indonesia terus menggiatkan pengawasan perairan guna mencegah pencurian ikan (illegal fishing) oleh kapal nelayan asing yang mengakibatkan kerugian negara mencapai US$ 20 miliar.
"Pemerintah bertindak tegas di bawah komando Menteri Perikanan dan Kelautan Ibu Susi. Sudah banyak kapal-kapal pencuri asing yag ditenggelamkan. Ini manfaatnya besar, nelayan saat ini tangkapannya jadi lebih banyak. Dulu nelayan Belawan harus naik perahu hingga tiga jam baru mendapat hasil. Sekarang sejam sudah dapat ikan,” jelas Rizal Ramli.
Sementara Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi mengatakan, Sumut akan menyerahkan bantuan asuransi bagi 60.500 nelayan dari pemerintah pusat. Program tersebut akan menyempurnakan program Asuransi Nelayan Sumut yang sebelumnya telah digulirkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut.
“Kita menyambut gembira program asuransi pemerintah pusat ini. Semoga program ini akan melengkapi Program Asuransi Nelayan Sumut yang sudah kita lakukan sebelumnya,” sebut Erry.
Erry menjelaskan, Program Asuransi Nelayan Sumut menggunakan APBD dan mulai digulirkan sejak tahun 2012 lalu. “Dari data yang ada, sudah 3.400 nelayan di Sumut sudah terlindungi asuransi. Dengan adanya asuransi nelayan dari Pemerintah Pusat, tentu jaminan untuk nelayan di Sumut akan lebih kuat,” ujar Erry.
Dalam kesempatan itu, Erry juga meminta Menko Bidang Maritim dan Sumberdaya Rizal Ramli memfasilitasi untuk pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) bagi warga Kampung Nelayan.
“Provinsi dan Pemko Medan siap mendukung, diantaranya mencari lahan untuk lokasi rusunawa nantinya. Alhamdulillah, usulan itu langsung mendapat tanggapan dari Bapak Menko yang selanjutnya akan disampaikan kepada Kementerian Perumahan Rakyat,” ujar Erry.
Pemprov Sumut, sebut Erry, akan berkoordinasi dengan Pemko Medan untuk melakukan kajian, terutama membahas ketersediaan lahan, penerimaan masyarakat sekitar menempati Rusunawa nantinya.
"Itu harus didata dulu, Tidak bisa langsung instan. Kita bicara dengan masyarakat dulu, mau tidak pindah. Karena ini perkara culture. Mereka biasa di pinggir pantai, nanti pindah ke darat gimana, mau tidak. Saya sudah minta camat dan Wakil Walikota Medan. Coba di data dulu. Masyarakatnya mau tidak,” sebut Erry.