Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan bakal melakukan investigasi terhadap kasus penundaan penerbangan (delay) maskapai Lion Air di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten. Saat ini Lion Air masih terkena sanksi terkait kasus ground handling yang terjadi beberapa waktu lalu.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Hemi Pamuraharjo menjelaskan, akibat gangguan operasional yang terjadi pada Lion Air pada Minggu kemarin, beberapa penerbangan dari Bandara Soetta mengalami delay cukup parah. Sejumlah penumpang yang seharusnya terbang kemarin malam sampai pagi ini terpaksa menunggu di ruang tunggu Terminal 1A.
Dengan adanya kasus tersebut Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan akan mengirimkan tim untuk melakukan investigasi pada hari ini. "Faktor holding (jika lama) atau divert juga akan berdampak pada flight-flight lanjutannya, belum lagi terkait jam terbang pilot, dan juga cuaca. Jadi, kita akan investigasi penyebab delay tersebut," papar dia kepada Liputan6.com pada Senin (1/8/2016).
Advertisement
Baca Juga
Hemi melanjutkan, sebenarnya Lion Air sendiri saat ini masih dalam masa sanksi oleh Kementerian Perhubungan. Sanksi itu berupa tidak diizinkannya maskapai berlogo kepala singa itu melakukan ekspansi rute. "Ya sejak kasus ground handling itu sanksi masih berlaku hingga Oktober 2016," kata dia.
Seperti diketahui, Lion Air mengalami keterlambatan penerbangan hingga berjam-jam di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten. Delay tersebut berlangsung sejak minggu, 31 Juli 2016 kemarin hingga Senin pagi ini.
Direktur Umum Lion Air Edward Sirait membenarkan jika terdapat beberapa penerbangan Lion Air yang mengalami delay pada Minggu dan mengakibatkan beberapa penerbangan terpaksa ditunda sampai keesokan harinya.
Penyebab utama dari delay ini adalah masalah operasional dimana Lion Air harus mengganti awak penerbangan (crew) dikarenakan dampak delay pada siang hari yang disebabkan oleh masalah operasional dan terdapat beberapa pesawat yang mengalami masalah teknikal.
"Akibatnya kami harus melakukan penggantian crew pada penerbangan tujuan Lombok, Bengkulu, Surabaya dan Banjarmasin," jelas Edward pada Senin (1/8/2016).
Pada saat melakukan penggantian crew, Lion Air terkena limitasi jam operasional Bandara tujuan sehingga kami harus menunda penerbangan sampai pagi hari ini.
Penerbangan yang mengalami delay yang panjang adalah:
JT 650, Cengkareng - Lombok
JT 630, Cengkareng - Bengkulu
JT 590, Cengkareng - Surabaya
JT 582, Cengkareng - Surabaya
JT 526, Cengkareng - Banjarmasin.
(Yas/Gdn)