Liputan6.com, Jakarta - PT Angkasa Pura II berencana memindahkan sejumlah maskapai yang beroperasi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Hal ini sebagai bagian dari pengoperasian Terminal 3 yang baru pada 9 Agustus 2016.
Plt Direktur Utama Angkasa Pura II Djoko Murjatmojo mengatakan, pemindahan pertama akan dilakukan pada seluruh penerbangan domestik Garuda Indonesia dari sebelumnya‎ di Terminal 2F ke Terminal 3. Kemudian Terminal 2F yang ditinggalkan Garuda ini akan digunakan oleh Air Asia yang sebelumnya menempati Terminal 3 existing.
‎"Air Asia nanti akan dipindahkan ke Terminal 2F. Kemungkinan Sriwijaya (dari Terminal 1B) dan Nam Air akan dipindah juga ke Terminal 2F. Terminal 3 existing akan kita renovasi dan mudah-mudah selesai pada Maret 2017. Kita sesuaikan dengan Terminal 3 yang baru dan sehingga bisa digabungkan," ujar dia di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (3/8/2016).
Baca Juga
Rencananya, pemindahan maskapai Air Asia dan Sriwijaya ini ke Terminal 2F akan dilakukan satu minggu setelah pengoperasian Terminal 3. Lantaran, pihak Angkasa Pura II harus melakukan persiapan secara fisik terkait pemindahan ini.
"Ini tunggu seminggu. Mungkin butuh 5 hari sampai seminggu setelah ini (Terminal 3) beroperasi. Karena kita beres-beres dulu. Proses detail sedang dibahas dengan airlines," lanjut dia.
Sementara untuk Batik Air yang saat ini menghuni Terminal 3 existing juga akan dipindahkan ke Terminal 1 yang sebelumnya di tempati Sriwijaya Air. Dengan demikian, semua maskapai dari Lion Group akan ‎menempati Terminal 1.
‎"Sriwijaya dari Terminal 1B pindah ke 2F. Lion (Batik Air) akan dipindahkan ke Terminal 1. Jadi Terminal 1 khusus untuk Lion Grup semua. Terminal 2D dan Terminal 2E masih ada penerbangan internasional," kata dia.
Namun, Djoko menyatakan rencana pemindahan tersebut masih ‎h‎arus dibicarakan dengan maskapai yang bersangkutan. Selain itu, pihaknya juga masih akan melakukan perhitungan kapasitas dan jumlah penerbangan masing-masing maskapai.
"Tapi itu masih dihitung dulu.‎ Kita juga harus lihat kapasitas dan jumlah penerbangan maskapai yang akan dipindahkan.‎ Tapi mudah-mudahan secepatnya, ini sedang dibicarakan," ujar dia.‎ (Dny/Ahm)
Advertisement