Menteri ESDM Minta Proyek 35 Ribu MW Berjalan Sesuai Target

Menteri ESDM Archandra Tahar meminta harus ada jalan keluar guna memecahkan persoalan harga energi primer agar tak ada kendala.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Agu 2016, 13:40 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2016, 13:40 WIB
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Archandra Tahar menggelar kunjungan pertamanya usai terpilih ke kantor Pusat PT PLN ( Persero ) di Jakarta pada Sabtu, 6 Agustus 2016 ini.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Archandra Tahar menggelar kunjungan pertamanya usai terpilih ke kantor Pusat PT PLN ( Persero ) di Jakarta pada Sabtu, 6 Agustus 2016 ini.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Archandra Tahar menggelar kunjungan pertamanya usai terpilih ke kantor Pusat PT PLN (Persero) di Jakarta pada Sabtu, 6 Agustus 2016 ini.

Kunjungan ini dalam rangka menyamakan persepsi sekaligus berkoordinasi untuk menyusun langkah menyukseskan Program 35 ribu Mega Watt (MW).

Pada pertemuan tersebut, dimulai dengan perkenalan seluruh direksi PLN kepada Menteri ESDM. Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan kondisi kelistrikan dan perkembangan Proyek 35 ribu MW. Selanjutnya digelar diskusi yang dipimpin Direktur Utama PLN Sofyan Basir.

"PLN dan ESDM harus selaras untuk mencapai target Indonesia terang secara keseluruhan dengan tetap mempertimbangkan unsur ekonomi yang masuk akal," ujar dia di Jakarta.

Archandra meminta harus ada jalan keluar untuk mencari solusi yang terbaik guna memecahkan persoalan harga energi primer agar tidak ada kendala lagi bagi PLN.

Harus ada formulasi yang tepat, agar produsen energi primer tidak rugi dan PLN juga tidak mengalami kerugian. Artinya keduanya harus dihubungkan dengan sistem ekonomi yang saling menguntungkan.

Sependapat dengan Menteri ESDM, Sofyan Basir mengaku, bahwa selama ini harga energi primer sangat berpengaruh terhadap biaya produksi listrik. Untuk itu diperlukan solusi secepatnya untuk masalah tersebut.

Kunjungan kerja pertama Menteri ESDM ke PLN sarat dengan pembahasan yang solutif demi keberlangsungan program 35 ribu MW.

“Program 35.000 MW harus berjalan sesuai target, untuk itu tugas kita bersama untuk mendukung dan menyukseskan program tersebut, ” tutup Archandra.(Pew/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya