Harga Daging Ayam Bakal Naik 40 Persen Saat Idul Adha

Bakal terjadi kenaikan permintaan daging ayam, ikan, tempe, dan tahu menjelang Hari Raya Idul Adha.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 22 Agu 2016, 08:20 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2016, 08:20 WIB
Bakal terjadi kenaikan permintaan daging ayam, ikan, tempe dan tahu menjelang Hari Raya Idul Adha.
Bakal terjadi kenaikan permintaan daging ayam, ikan, tempe dan tahu menjelang Hari Raya Idul Adha.

Liputan6.com, Jakarta - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) memperkirakan bakal terjadi kenaikan permintaan daging ayam, ikan, tempe, dan tahu menjelang Hari Raya Idul Adha. Sementara pembelian daging sapi dan daging kambing diprediksi menurun tajam.

Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri mengungkapkan, komoditas pangan yang akan mengalami kenaikan permintaan sepekan sebelum Lebaran Kurban adalah ikan, daging ayam, tempe, dan tahu di beberapa daerah.

"Setiap daerah beda-beda sih ya. Tapi di Jawa Timur misalnya, diperkirakan permintaan daging ayam sebelum Lebaran Idul Adha cukup tinggi, sehingga harganya bisa naik gila-gilaan," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Senin (22/8/2016).

Saat ini, kata Mansuri, rata-rata harga daging ayam Rp 35 ribu per ekor. Namun karena permintaan tinggi menjelang Idul Adha, maka ia memperkirakan harga jualnya bisa terkerek naik hingga Rp 50 ribu per ekor. Jika dihitung, kenaikannya bisa mencapai 42 persen. 

"Jadi supply dan demand pada saat-saat tertentu, seperti Idul Adha ini, harus bisa diawasi pemerintah, sehingga tidak terjadi kenaikan harga berlebihan," ucapnya.

Ia mengakui kondisi berbeda terjadi pada permintaan daging sapi dan daging kambing menjelang Lebaran Kurban, kecuali untuk tetelan, tulang, dan bagian lainnya selain daging segar.

Mansuri mengaku, kecenderungan permintaan daging sapi sebelum memasuki Lebaran turun drastis karena banyak pembagian daging secara gratis. Penurunan akan terlihat H-2 dan H+2 Lebaran.

"Biasanya banyak pedagang tidak jual daging sapi atau daging kambing karena tidak ada yang beli. Kalaupun jualan, kemungkinan menjual sisa daging kemarin karena tidak mungkin mereka belanja lagi. Sehingga harga bisa anjlok 25-30 persen," ujarnya.

Hanya saja, ucap Mansuri, itu kondisi tahun sebelumnya. Sementara tahun ini, ia mengatakan sulit memprediksi harga daging sapi akhir-akhir ini karena terjadi anomali.

Sekarang ini, daging sapi masih dijual seharga Rp 120 ribu per kg walaupun Hari Raya Idul Fitri sudah lewat dua bulan. Sementara harga daging kambing dijual Rp 115 ribu-Rp 120 ribu per kg. "Harga daging sapi memang susah ditekan di angka Rp 100 ribu karena ada anomali," ujarnya. 

(Fik/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya