Perluas Investor, Mandiri Sekuritas Kenalkan Layanan Fintech

Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah mengatur regulasi yang mendukung inovasi digital di pasar modal.

oleh Arthur Gideon diperbarui 29 Agu 2016, 19:00 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2016, 19:00 WIB
Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah mengatur regulasi yang mendukung inovasi digital di pasar modal.
Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah mengatur regulasi yang mendukung inovasi digital di pasar modal.

Liputan6.com, Jakarta - Era digital membuka peluang bagi masyarakat secara luas untuk dapat berinvestasi di pasar modal secara mudah dan praktis menggunakan berbagai perangkat gadget. PT Mandiri Sekuritas, investment bank dan salah satu perusahaan efek di Indonesia senantiasa berinovasi memenuhi kebutuhan masyarakat dengan memberikan layanan investasi terintegrasi yang berbasis teknologi.

Direktur Utama Mandiri Sekuritas Silvano Rumantir mengatakan, digitalisasi membuka peluang bagi industri pasar modal untuk memperbesar basis investor individu. "Peluang ini didorong oleh pesatnya pertumbuhan pengguna internet, konektivitas yang semakin baik dan kemudahan menggunakan berbagai aplikasi untuk berbagai kebutuhan.” jelas dia seperti dikutip dari keterangan tertulis, Senin (29/8/2016). 

Saat ini penetrasi internet di Indonesia mencapai 51 persen atau mencakup 133 juta pengguna dengan kecepatan akses rata-rata sekitar 4,5 Mbps. Sementara itu, jutaan aplikasi yang tersedia di berbagai platform semakin mempermudah masyarakat yang memiliki mobilitas tinggi.

Faktor sosial ekonomi juga menunjukkan bahwa saat ini golongan kelas menengah ke atas di negeri ini mencapai lebih dari 74 juta orang atau mewakili hampir 30 persen penduduk Indonesia.

Pemerintah melalui Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga telah mengatur regulasi yang mendukung inovasi digital di pasar modal. Silvano mengatakan, kondisi ini mendorong Mandiri Sekuritas untuk bertransformasi menjadi perusahaan financial technology (fintech) di industri pasar modal dengan mengoptimalkan platform digital guna menjangkau investor baru secara lebih luas.

Layanan terintegrasi Mandiri Sekuritas Online Trading (MOST) kini memungkinkan calon nasabah untuk dapat membuka rekening efek di manapun. Salah satu inovasi dalam mendukung inklusi keuangan yang dilakukan Mandiri Sekuritas adalah dengan menyediakan pembukaan rekening daring (online opening account) dengan verifikasi tatap muka (face-to-face) melalui panggilan video (video call).

Calon nasabah cukup mendaftar secara online melalui www.most.co.id/register. Selanjutnya, calon nasabah yang telah mengisi dan melengkapi persyarat dokumen dapat melakukan tatap muka dengan petugas Mandiri Sekuritas melalui video call.

Fitur face-to-face online opening account dihadirkan untuk memenuhi Peraturan OJK Nomor 22 tahun 2014 tentang Prinsip Mengenal Nasabah (Know Your Customer / KYC). Fitur ini juga menyempurnakan layanan MOST yang dapat diakses menggunakan platform mobile, aplikasi desktop dan web.

Face-to-face online opening account merupakan langkah inovatif Mandiri Sekuritas dan yang pertama hadir di Indonesia. Inovasi ini juga merupakan komitmen dan dukungan kami terhadap Pemerintah dalam meningkatkan basis investor domestik,” kata Silvano.

Saat ini, Mandiri Sekuritas telah dipercaya oleh lebih dari 53.000 nasabah di mana 85 persen nasabah adalah digital native atau profil nasabah dengan rentang usia 18 tahun – 45 tahun. Layanan MOST telah digunakan oleh hampir 70 persen nasabah yang menunjukkan tingginya adopsi digital di Mandiri Sekuritas.

Predikat sebagai broker lokal teraktif di pasar modal sukses dipertahankan Mandiri Sekuritas dengan nilai transaksi Rp 65,6 triliun dan pangsa pasar 3,9 persen hingga bulan Juli 2016. Adapun nilai total rata-rata transaksi harian tercatat sekitar Rp 500 miliar per hari.

“Mandiri Sekuritas akan fokus mengembangkan layanan digital guna membuka akses yang lebih luas kepada masyarakat untuk berinvestasi di pasar modal. Dan yang paling utama adalah upaya kami bersama seluruh pemangku kepentingan di industri dalam mengedukasi masyarakat, agar semakin banyak yang mendapatkan manfaat ekonomi secara langsung dari investasi di pasar modal,” tutup Silvano. (Gdn/Ndw)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya