RI Ekspor 40 Ton Beras Organik Produksi Tasikmalaya ke Belgia

Pertanian beras organik maupun komoditas pangan lainnya bukan hanya dikembangkan di Tasikmalaya, tapi juga membidik Kalimantan.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 02 Sep 2016, 12:33 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2016, 12:33 WIB
20160803-beras-AY
Pedagang beras di Tangerang. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman menyatakan Indonesia telah mengekspor 40 ton beras organik ke Belgia. Beras yang merupakan produksi dari Tasikmalaya, Jawa Barat dijual di Belgia dengan harga mencapai Rp 70 ribu per Kilogram (Kg).

"Kita ekspor beras organik ke Belgia. Berasnya dari Tasikmalaya, jadi sehat sekali ini," ujarnya usai Rakor Pangan di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (2/9/2016).

Menurut Amran, Indonesia memasok beras organik ke Belgia sebanyak 40 ton. Ekspor tersebut, diakuinya sangat menguntungkan petani dalam negeri karena harga jual beras organik ini di Belgia cukup tinggi.

"Ekspor ini menguntungkan petani, karena beras organik ini dijual seharga Rp 60 ribu-Rp 70 ribu per Kg di Belgia," terangnya.

Potensi menggiurkan ini, sambung Amran, dimanfaatkan pemerintah untuk mengembangkan lahan pertanian beras organik seluas 100 ribu hektare (ha) per tahun.

"Jadi targetnya dalam lima tahun ke depan mencapai 500 ribu ha. Ini akan mengangkat kesejahteraan petani kita karena ini potensi yang belum digarap dan luar biasa besar," jelasnya.

Ke depan, Amran mengatakan, pertanian beras organik maupun komoditas pangan lainnya bukan hanya dikembangkan di Tasikmalaya, tapi juga membidik Kalimantan demi mewujudkan program swasembada beras.

"Nanti Kalimantan jangan mengambil sayur dan beras dari Provinsi lain, karena semua biaya angkut ditanggung rakyat sehingga menyebabkan inflasi," tutur dia.

Program ini, sambung Amran, mulai dijalankan tahun ini dan tahun depan. Pemerintah akan mempercepatnya agar pulau Kalimantan mampu memenuhi kebutuhan sendiri untuk komoditas pangan, seperti beras, bawang, cabai, dan lainnya. (Fik/Gdn)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya