The Fed Pertahankan Suku Bunga

Bank sentral AS atau the Federal Reserve menanti bukti lebih lanjut untuk data ekonomi sehingga menaikkan suku bunga.

oleh Agustina Melani diperbarui 03 Nov 2016, 04:18 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2016, 04:18 WIB
Ilustrasi The Fed
Ilustrasi The Fed

Liputan6.com, Washington - Bank sentral Amerika Serikat/AS atau the Federal Reserve (the Fed) mempertahankan suku bunga di kisaran 0,25 persen-0,5 persen. Akan tetapi, ada harapan tinggi kalau the Fed akan menaikkan suku bunga pada Desember seiring terjadinya percepatan inflasi.

"Komite menyatakan kenaikan suku bunga tetap menguat untuk dilakukan. Akan tetapi, saat ini memutuskan untuk menunggu hingga sejumlah bukti kuat untuk mencapai tujuan menaikkan suku bunga," tulis the Federal Open Market Committee (FOMC), seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (3/11/2016).

Keputusan tersebut terjadi usai voting dengan hasil 8-2. Pejabat the Fed mengungkapkan kalau target inflasi dua persen sesuai target. Mereka melihat laju kenaikan harga telah sedikit meningkat sejak awal tahun ini. Hal ini membuat bukti kompensasi "inflasi" mulai berganti. Komite juga menghilangkan pernyataan inflasi mungkin akan tetap rendah dalam waktu dekat.

"Ada risiko asimetris, sedikit kemungkinan the Fed menaikkan suku bunga pada November. Ini kesempatan pertama mereka dan pertemuan tanpa konferensi pers. Pemilihan umum presiden menjadi pertimbangan sekunder mereka," ujar Neil Dutta, Kepala Ekonom Renaissance Macro Reserch.

Keputusan tetap mempertahankan suku bunga diharapkan banyak pihak menjelang pemilihan presiden AS pada pekan depan. Apalagi tanpa ada jadwal konferensi pers usai pertemuan. Saat ini fokus pelaku pasar pada pertemuan FOMC 13-14 Desember.

Selain ketidakpastian pasar keuangan yang ditimbulkan oleh pemilu,banyak pengamat  menilai the Federal Reserve kurang cenderung mengubah kebijakan pada pertemuan bulan ini.

Seperti diketahui, kekhawatiran pertumbuhan global melambat pada awal 2016, laporan data tenaga kerja AS yang suram pada Mei  dan Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa pada Juni membantu memperlambat potensi kenaikan suku bunga the Fed. Padahal ekonomi AS memiliki tren baik dengan inflasi sedikit lebih tinggi.

The Fed memperkirakan inflasi dua persen. Kini inflasi tercatat 1,7 persen. Tingkat pengangguran sekitar lima persen pada September, dan ini mendekati estimasi ekonom. Selain itu, data tenaga kerja juga menunjukkan penguatan, dan mendorong aktivitas ekonomi sejak semester I. Pertumbuhan ekonomi AS pun tercatat 2,9 persen pada kuartal III.

Dari survei yang dilakukan Bloomberg, dari 90 analis, tidak ada satu pun yang mengharapkan kenaikan suku bunga pada bulan ini.

Dalam pernyataan, the Fed menunggu sejumlah bukti lebih lanjut untuk data ekonomi sebelum menaikkan suku bunga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya