Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina Geothermal Energy berminat untuk mengelola Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Ciremai, Jawa Barat. Oleh sebab itu, perseroan sedang menimbang untuk ikut lelang WKP yang diselenggarakan oleh pemerintah.
Presiden Direktur Pertamina Geothermal Energy Irfan Zainuddin mengatakan, Pertamina Geothermal Energy berharap bisa mengelola Wilayah Kerja Panas Bumi Ciremai yang sebelumnya digarap oleh PT Chevron Geothermal Indonesia.
"Memang WKP Ciremai tadinya bagian dari Chevron. Namun karena ada masalah sosial akhirnya dikembalikan ke pemerintah, Kami harapkan Pertamina bisa dapat di sana," kata Irfan, di Jakarta, Senin (7/11/2016).
Advertisement
Namun memang, Pertamina Geothermal Energy belum bisa segera mengikuti lelang yang akan diselenggarakan oleh pemerintah. Alasannya, PT pertamina (Persero) sebagai induk perusahaan sedang melakukan evaluasi.
Baca Juga
"Kami lagi evaluasi belum final mau ikut atau tidak. Tapi mudah-mudahan hasil evaluasi baik sehingga kami bisa ikut," ucap Irfan.
Hasil evaluasi juga akan dijadikan strategi Pertamina untuk memenangkan lelang, dengan menetapkan harga jual listrik atau uap panas bumi yang tepat.
"Kami evaluasi terus. untuk ikut lelang kan kami harus punya strategi. Kami di awal itu harus menentukan harga, jadi strateginya harus matang. Paling tidak secara harfiah, Gunung Ciremai ini masih memberikan profit yang baik‎," terang Irfan.
Potensi panas bumi dari WKP Ciremai cukup baik untuk membangkitkan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) sesuai keekonomian sehingga dapat memberikan keuntungan.
‎"Kami lihat potensinya seperti apa, mudah-mudahan kita ikut lah, kita lihat kemarin itu sudah cukup dari data yang ada, ada potensi yang menjanjikan," tutup Irfan.
Sebelumnya, Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Yunus Saefulhak mengatakan,tahun ini pemerintah pusat sedang melaksanakan pelelangan WKP Gunung Ciremai untuk mendapatkan pengembang panas bumi yang kompeten, profesional, berkualitas, dan berdaya guna terhadap kemajuan pemanfaatan energi panas bumi untuk pemanfaatan tidak langsung berupa energi listrik bagi Provinsi Jawa Barat, khususnya untuk Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka.
“Pemerintah sangat berharap dengan adanya kegiatan pengusahaan panas bumi di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka terutama di sekitar WKP Gunung Ciremai ini dapat menumbuhkan kondisi ekonomi di masyarakat sekitar proyek,"‎ungkap Yunus.
WKP Gunung Ciremai yang terletak di Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka ini memiliki potensi sumber daya panas bumi sebesar 150 Mega Watt (MW). Namun untuk tahap awal yang dikembangkan 55 MW ditargetkan dapat berproduksi 2025.
“WKP Gunung Ciremai direncanakan untuk dikembangkan sebesar 55 MW atau setara dengan kemampuan untuk menerangi sekitar 42.300 rumah penduduk," tutup Yunus. (Pew/Gdn)