Listrik Panas Bumi Pertamina Bertambah 165 MW pada 2017

PT Pertamina Geothermal Energy telah produksi listrik dari energi panas bumi sebesar 512 MW.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 06 Nov 2016, 19:30 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2016, 19:30 WIB
20160330- PLTP Lahendong- Sulawesi Utara- Faizal Fanani
Petugas melakukan pengecekan pada instalasi di PGE Area Lahendong, Sulawesi Utara, Rabu (30/3/2016). Sekitar 40 persen kebutuhan listrik Sulawesi Utara dipasok PLTP Lahendong. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) memperkirakan ada tambahan listrik dari energi panas bumi sebesar 165 Mega Watt (MW) dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) yang dioperatorinya pada 2017.

Presiden Direktur Pertamina Geothermal Energy, Irfan Zainuddin mengatakan, saat ini anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut telah memproduksi listrik dari energi panas bumi sebesar 512 MW. Pasokan listrik tersebut akan bertambah 677 MW karena ada tambahan pasokan sebesar ‎165 MW pada tahun depan.

"Sekarang kapasitas kita 512 MW,‎" kata Irfan, usai menghadiri diskusi energi kita, di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Minggu (6/11/2016).

Irfan mengungkapkan, tambahan pasokan listrik tersebut berdasarkan pengoperasian beberapa PLTP pada 2017, yaitu PLTP Karaha unit I berkapasitas 35 MW, Ulubelu unit 4 ‎berkapasitas 55 MW, Lumut Balai berkapasitas 55 MW, dan Lahendong berkapasitas 20 MW.
 
"Jadi total tambahan 165 MW. jadi kita harapkan tambahan 165 MW di tahun 2017‎," tutur Irfan.

Irfan menuturkan, sebagian PLTP tersebut merupakan bagian dari program kelistrikan 35 ribu MW, sampai akhir 2019. PLTP Pertamina Geothermal Energy diperkirakan menghasilkan listrik dengan total kapasitas 900 MW.

‎"Akhir 2019 dan awal 2020 itu 900 MW. Artinya proyek kita masih berjalan, di area eksisting kita, tiap tahun akan bertambah proyek baru," tutur Irfan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya