‎Dorong Pariwisata Bali, Menhub Kembangkan Pelabuhan Padangbai

Budi Karya menilai keberadaan pelabuhan penyeberangan Padangbai sangat potensial bagi kabupaten Karangasem.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 08 Nov 2016, 09:35 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2016, 09:35 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau salah satu kapal fery yang sedang sandar di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau salah satu kapal fery yang sedang sandar di Pelabuhan Padangbai, Karangasem, Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Pengembangan Pelabuhan Padangbai di kabupaten Karangasem, Bali, dapat menjadi salah satu pendorong meningkatnya sektor pariwisata di Bali.

Dalam kunjungan di pelabuhan tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau salah satu kapal fery yang sedang sandar yaitu KM Dwihan Bahari dan melihat fasilitas kapal. Budi Karya juga sempat berdialog singkat dengan para pengemudi yang sedang menunggu kedatangan kapal.

"Pelabuhan pariwisata harus terus dikembangkan, karena sektor ini yang menjadi tulang punggung provinsi Bali. Untuk itu kita harus segera menyelesaikan proses-proses agar pelabuhan ini dapat menjadi bagian dari peningkatan potensi pariwisata khususnya di kabupaten Karangasem," jelas Budi Karya dalam keterangannya, Selasa (8/11/2016).

Kelebihan volume lalu lintas di bali dapat mengurangi atau merugikan pariwisata. Untuk itu, menurutnya perlu dilakukan upaya-upaya baru untuk menghindari hal itu.

Salah satu pengembangan yang dapat dilakukan adalah mengkaji rute-rute baru untuk meningkatkan pergerakan angkutan di Pelabuhan Penyeberangan Padangbai, yang menjadi salah satu akses mobilitas penumpang maupun barang dari pulau Jawa, Nusa Tenggara dan sekitarnya menuju ke pulau Dewata itu.

"Untuk pelabuhan ini, kita akan lebih lakukan banyak reroute. Kalau untuk pengembangan kapasitas, saya pikir saat ini sudah cukup memadai," imbuhnya.

Budi Karya juga menilai keberadaan pelabuhan penyeberangan Padangbai sangat potensial bagi kabupaten Karangasem. Volume pergerakan baik penumpang maupun kendaraan semakin bertambah. Ia mengatakan, bisa saja diadakan pergerakan rute baru dari Gilimanuk langsung ke Padangbai untuk membantu mengurai kepadatan di pelabuhan Gilimanuk.

"Tadi disampaikan, paling parah terjadi macet di Gilimanuk hingga dua jam. Jadi kita akan upayakan cara misalnya, apa bisa langsung dari Gilimanuk ke sini," ungkapnya.

Lebih lanjut, Budi mengatakan, akan menginventarisir pelabuhan penyeberangan yang ada di Bali, termasuk Padangbai untuk mencari bentuk yang ideal terkait pengelolaannya.

"Kami akan menginventarisir pelabuhan di sini, apakah diserahkan (pengelolaannya) atau diperbaiki. Saya mau tahu sendiri masalahnya apa untuk ditindaklanjuti," imbuh dia.

Tercatat, tren pergerakan penumpang, kendaraan, maupun muatan barang di pelabuhan penyeberangan Padangbai terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2015 jumlah penumpang sebesar 715 ribu penumpang turun dan 800 ribu penumpang naik, kendaraan roda dua dan roda empat dengan rincian 277 ribu kendaraan turun dan 312 ribu kendaraan naik, bagasi atau barang  rinciannya 957 ribu barang turun dan 1juta barang naik. (Yas/Gdn)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya