Rupiah Anjlok, BI Guyur Pasar Valas dan SBN

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pagi tadi sempat melemah hingga ke level 13.800.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 11 Nov 2016, 13:53 WIB
Diterbitkan 11 Nov 2016, 13:53 WIB

Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada pagi tadi sempat melemah hingga ke level 13.800. Bahkan angka itu menjadi yang terendah sejak 2011.

Melihat pergerakan rupiah tersebut, Bank Indonesia langsung melakukan intervensi. Intervensi sendiri dilakukan Bank Indonesia langsung di dua pasar, yaitu pasar valuta asing (valas) dan pasar Surat Berharga Negara (SBN).

‎"Jadi setelah Bank Indonesia hadir di dua pasar, kursnya kemudian recover. Mungkin saat pembukaan 13.400, lalu sampai ke 13.800, memang sangat tidak mencerminkan fundamental. Setelah Bank Indonesia lelang SBN dan hadir di pasar valas, terakhir saya tadi lihat sudah 13.300, jadi pasar sudah balik," kata Deputi Gubernur Se‎nior Bank Indonesia Mirza Adityaswara di kompleks Bank Indonesia, Jumat (11/11/2016).

Menurut Mirza, melemahnya rupiah ke level 13.800 per dolar AS beberapa saat tersebut dikarenakan pengaruh isu yang terus berkembang di Amerika Serikat (AS) mengenai rencana kebijakan presiden baru.

Hal itu terlihat dari beberapa mata uang negara yang memiliki hubungan perdagangan kuat dengan AS masih terus mengalami pelemahan pasca Donald Trump terpilih menjadi Presiden.

Mirza menyebutkan pelemahan juga masih terjadi pada mata uang Meksiko, Brazil dan juga Afrika Selatan. "Tetapi kalau dilihat dari fundamental ekonomi Indonesia itu tidak sesuai, ekonomi kita tengah dalam kondisi yang terus membaik, makanya Bank Indonesia hadir di pasar," papar Mirza.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya