Jonan Sambut Baik Pengangkatan Chappy Hakim Jadi Bos Freeport

Dengan terisinya jabatan Presiden Direktur Freeport oleh Chappy akan mempermudah komunikasi perusahaan dengan pemerintah.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 22 Nov 2016, 19:02 WIB
Diterbitkan 22 Nov 2016, 19:02 WIB

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan menyambut baik terpilihnya Chappy Hakim sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia. Jabatan tersebut memang mengalami kekosongan dalam beberapa bulan terakhir. 

Jonan mengatakan, terpilihnya Chappy Hakim sudah menjadi keputusan pihak manajemen Freeport McMoran Inc, sedangkan Pemerintah Indonesia mendukung keputusan tersebut. "Pengangkatan direksi oleh manajemen itu murni korporasi, kalau tanggapan kami mendukung adanya pengangkatan Pak Chappy," kata Jonan, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (22/11/2016).

Dengan terisinya jabatan Presiden Direktur Freeport oleh Chappy akan mempermudah komunikasi perusahaan dengan pemerintah dan masyarakat. "Sehingga bisa berkomunikasi pada regulator maupun juga pada masyarakat," tutur Jonan.

Namun ketika ditanyakan pengangkatan Chappy akan mempengaruhi percepatan pelepasan saham Freeport Indonesia ke Pemerintah Indonesia, Jonan enggan mengomentari.

Untuk diketahui, PT Freeport Indonesia akan menunjuk Chappy Hakim sebagai Presiden Direktur‎ yang baru. Sebelumnya Chappy merupakan penasihat senior di perusahaan tambang asal Amerika Serikat tersebut sejak Agustus 2016.

"Pak Chappy Hakim akan ditunjuk sebagai Presiden Direktur PT Freeport Indonesia‎," ujar Juru Bicara Freeport Indonesia ‎Riza Pratama melalui pesan singkat kepada Liputan6.com.

Sebelum resmi ditunjuk, lanjut Riza, pihaknya telah melakukan konsultasi dengan pemerintah Indonesia terkait hal ini. Saat ini proses tersebut tengah menunggu persetujuan dari para pemegang saham, termasuk pemerintah Indonesia.

"Penunjukan tersebut telah dilakukan setelah berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia. Dan sedang dalam proses untuk memperoleh persetujuan resmi dari pemegang saham. (Pew/Gdn)

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya