Bagaimana Keamanan Sistem Listrik Kereta Pakai LNG?

Penggunaan LNG untuk kereta bukan pertama kali, sebelumnya sudah digunakan Amerika Serikat dan India.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 20 Des 2016, 21:47 WIB
Diterbitkan 20 Des 2016, 21:47 WIB

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) KAI sedang melakukan uji coba penggunaan gas alam cair (Liquified Natural Gas/LNG), untuk pembangkit kelistrikan Kereta. Amankah sistem kelistrikan menggunakan gas alam?

‎Vice President LNG Pertamina Didik Sasongko mengatakan, penggunaan LNG untuk kereta bukan pertama kali, sebelumnya sudah digunakan Amerika Serikat dan India.

"Soal safety ini bukan pertama dunia tapi sudah dijalankan di Amerika Serikat dan India," kata Didik, dalam peluncuran ujicoba penggunaan LNG ‎pada kereta, di Stasiun Bandung, Jawa Barat, Selasa (20/12/2016).

Menurut Didik, penggunaan LNG untuk kereta sudah dipikirkan aspek keamanannya oleh Pertamina, dari segi tata letak penempatan di dalam kereta. Selain itu, tekanan LNG tidak seperti Compress Natural Gas (CNG), yang mana jika terjadi kebocoran tidak memicu ledakan.

"Yang penting itu satu pokok yang harus diperhatikan Pertamina, tentu itu dipikirkan penempatan pada bidang yang aman," terangnya.

‎Didik mengungkapkan, selama LNG digunakan pada alat transportasi baik kapal maupun mobil, belum ada kecelakaan yang diakibatkan ledakan.

"Saat digunakan kapal atau mobi belum ada kecelakan ledakan, ini tidak seperti CNG yang tekanan 200 bar," tutur Didik.

Corporate Deputy Director Of Technical Engineering and Rolling Stock Assets PT KAI Dwiyana Slamet Riyadi mengungkapkan, dalam penggunaan LNG untuk pembangkit kelistrikan Kereta, telah diujicoba tiga aspek yaitu teknis, keamanan dan ekonomi. Untuk aspek teknis dan keamanan sudah lolos uji coba.

"Tiga aspek teknis sudah masuk, konverter kit LNG sudah masuk, aspek safety sudah oke, tinggal aspek keekonomiannya, kalau sudah hasil baik kita tidak menutup kemungkinan tambah genset lain, ke depan kita pakai LNG," tutup Dwiyana.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya